Megawati Ingatkan Calon Kepala Daerah Jangan Memperkaya Diri Sendiri
Rabu, 26 Agustus 2020 - 21:50 WIB
JAKARTA - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri meminta kepada calon kepala daerah (Cakada) yang diusung partainya untuk kreatif dan inovatif dalam mengembangkan pembangunan di daerahnya. Termasuk menyangkut penggunaan anggaran untuk program yang berkualitas.
Maka itu, Megawati meminta kepada cakada untuk mau belajar dari kepala daerah yang berhasil dan berprestasi serta kreatif seperti Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon. (Baca juga: Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Lakukan Kekerasan Pada Perempuan)
Dalam kesempatan itu, Megawati mengingatkan kepada cakada agar tidak memperkaya diri sendiri. Sebaliknya, calon pemimpin daerah harus meletakkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Sebagai mantan legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Megawati mengaku ingat benar bagaimana Kota Semarang zaman dulu. Kini, kondisi itu berubah di bawah kepemimpinan Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu. "Karena apa? Ada niat, ada kemauan, kreatif," kata Megawati saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Angkatan Kedua Menuju Pilkada 2020 yang digelar melalui telekonferensi, Rabu (26/8/2020).
Megawati juga pernah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang kepala daerah yang wajib kreatif dan inovatif. Megawati menilai, hal itu sulit diwujudkan karena di sisi lain ada paradigma kepala daerah hanya ingin memperkaya diri. "Nah, Kalau nanti pemimpin-pemimpinnya ini, pikirannya 'saya ingin jadi bupati hanya untuk memperkaya diri'. Sebelum ini betul-betul kejadian, saya ngomong deh, ayo pikir. Kalau ada niat seperti itu akan ketahuan. Sudah pasti," tegas Megawati. (Baca juga: PDIP Akan Kawinkan Kader Internal dan Eksternal Hadapi Pilwalkot Surabaya)
Megawati juga meminta calon kepala daerah apabila terpilih mampu melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Menurut Megawati, hal ini penting untuk dikuasai oleh kepala daerah bila ingin menyejahterakan rakyatnya. Di luar itu, Megawati mengharapkan kepala daerah tidak berharap lebih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, anggaran itu praktis hanya untuk pengeluaran rutin, seperti gaji pegawai dan belanja. "Jadi untuk membiayai daerah itu, kalian harus itu tadi, kreatif. Kreatif dalam berpikir, melihat peluang," kata Megawati. (Baca juga: Di Depan Calon Kepala Daerah, Megawati Puji Keberhasilan Wali Kota Semarang)
Presiden ke-5 RI ini mencontohkan calon kepala daerah yang bisa mengambil langkah bagus, yaknu Azwar Anas yang memajukan daerahnya lewat sektor wisata. Sekarang, kata Megawati, orang Indonesia bahkan menganggap destinasi wisata itu ialah Banyuwangi. "Orang sekarang pergi ke Banyuwangi, dulu karena sudah ada lapangan udaranya, menjadi sangat mudah. Dua hari umpamanya, terus mereka menyeberang naik kapal itu ke Bali. Nah, saudara-saudara sekalian, maunya saya dari kabupaten yang berdekatan kotanya seperti Banyuwangi dan Bali, coba kalian bikin," kata Megawati.
Megawati juga memandang Samosir juga banyak kemajuan akibat bupatinya yang kreatif dan inovatif. Megawati mengaku sering diundang Rapidin untuk datang, tetapi belum sempat berkunjung. Kabarnya, lanjut Megawati, nilai ekspor Samosir meningkat drastis. "Kabar terakhir mereka dapat mengekspor sayur-sayuran karena memang daerahnya basisnya memang untuk pertanian sayur-sayuran. Ini adalah contoh konkret yang dapat saudara mainkan. Jadi jangan pikiran ini, pokoknya cari rekomendasi, pokoknya cari partai," urai Megawati.
Maka itu, Megawati meminta kepada cakada untuk mau belajar dari kepala daerah yang berhasil dan berprestasi serta kreatif seperti Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan Bupati Samosir Rapidin Simbolon. (Baca juga: Megawati Ancam Pecat Kader PDIP yang Lakukan Kekerasan Pada Perempuan)
Dalam kesempatan itu, Megawati mengingatkan kepada cakada agar tidak memperkaya diri sendiri. Sebaliknya, calon pemimpin daerah harus meletakkan kepentingan rakyat di atas segalanya. Sebagai mantan legislator dari daerah pemilihan Jawa Tengah, Megawati mengaku ingat benar bagaimana Kota Semarang zaman dulu. Kini, kondisi itu berubah di bawah kepemimpinan Wali kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu. "Karena apa? Ada niat, ada kemauan, kreatif," kata Megawati saat membuka Sekolah Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Angkatan Kedua Menuju Pilkada 2020 yang digelar melalui telekonferensi, Rabu (26/8/2020).
Megawati juga pernah berdiskusi dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang kepala daerah yang wajib kreatif dan inovatif. Megawati menilai, hal itu sulit diwujudkan karena di sisi lain ada paradigma kepala daerah hanya ingin memperkaya diri. "Nah, Kalau nanti pemimpin-pemimpinnya ini, pikirannya 'saya ingin jadi bupati hanya untuk memperkaya diri'. Sebelum ini betul-betul kejadian, saya ngomong deh, ayo pikir. Kalau ada niat seperti itu akan ketahuan. Sudah pasti," tegas Megawati. (Baca juga: PDIP Akan Kawinkan Kader Internal dan Eksternal Hadapi Pilwalkot Surabaya)
Megawati juga meminta calon kepala daerah apabila terpilih mampu melihat Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Menurut Megawati, hal ini penting untuk dikuasai oleh kepala daerah bila ingin menyejahterakan rakyatnya. Di luar itu, Megawati mengharapkan kepala daerah tidak berharap lebih dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, anggaran itu praktis hanya untuk pengeluaran rutin, seperti gaji pegawai dan belanja. "Jadi untuk membiayai daerah itu, kalian harus itu tadi, kreatif. Kreatif dalam berpikir, melihat peluang," kata Megawati. (Baca juga: Di Depan Calon Kepala Daerah, Megawati Puji Keberhasilan Wali Kota Semarang)
Presiden ke-5 RI ini mencontohkan calon kepala daerah yang bisa mengambil langkah bagus, yaknu Azwar Anas yang memajukan daerahnya lewat sektor wisata. Sekarang, kata Megawati, orang Indonesia bahkan menganggap destinasi wisata itu ialah Banyuwangi. "Orang sekarang pergi ke Banyuwangi, dulu karena sudah ada lapangan udaranya, menjadi sangat mudah. Dua hari umpamanya, terus mereka menyeberang naik kapal itu ke Bali. Nah, saudara-saudara sekalian, maunya saya dari kabupaten yang berdekatan kotanya seperti Banyuwangi dan Bali, coba kalian bikin," kata Megawati.
Megawati juga memandang Samosir juga banyak kemajuan akibat bupatinya yang kreatif dan inovatif. Megawati mengaku sering diundang Rapidin untuk datang, tetapi belum sempat berkunjung. Kabarnya, lanjut Megawati, nilai ekspor Samosir meningkat drastis. "Kabar terakhir mereka dapat mengekspor sayur-sayuran karena memang daerahnya basisnya memang untuk pertanian sayur-sayuran. Ini adalah contoh konkret yang dapat saudara mainkan. Jadi jangan pikiran ini, pokoknya cari rekomendasi, pokoknya cari partai," urai Megawati.
(cip)
tulis komentar anda