Paus Fransiskus di Papua Nugini, TNI AD Pantau Ketat Jalan-jalan Tikus di Perbatasan

Jum'at, 06 September 2024 - 21:44 WIB
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana saat mengunjungi iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/9/2024). Foto/Widya Michella Nur Syahida
JAKARTA - Pemimpin Gereja Katolik Dunia Paus Fransiskus melanjutkan kunjungan apostolik ke Papua Nugini pada Jumat (6/9/2024) pagi. Sebelumnya selama 4 hari, Paus Fransiskus telah mengadakan berbagai pertemuan, salah satunya dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta.

Hingga melanjutkan pertemuan di beberapa tempat seperti Kedutaan Besar Vatikan, Gereja Katedral, Masjid Istiqlal hingga Kantor Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) hingga memimpin misa di Stadion Utama GBK.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengimbau kepada warga negara Indonesia yang ingin bertemu Paus Fransiskus di Papua Nugini tetap menggunakan jalur perlintasan resmi.





“Kita melaksanakan imbauan kepada masyarakat bahwa gunakan perlintasan-perlintasan yang resmi yang benar dan baik sehingga masyarakat bisa kita amankan bisa kita kawal dalam melaksanakan aktivitas lintas batas kegiatan apa pun terutama saat kunjungan Paus ini,” kata Wahyu saat mengunjungi iNews Tower, Kebon Sirih, Jakarta, Jumat (6/9/2024).

Menurutnya, hal itu guna menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan masalah. "Tidak menggunakan jalan tikus yang berpotensi justru menimbulkan permasalahan, masyarakat akan sulit medannya, risiko kondisi fisik, belum juga alam binatang buas. Imbauan dilakukan untuk peningkatan kewaspadaan tadi,"ucapnya.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah melakukan patroli khusus untuk menjaga perbatasan sekaligus mengecek jalan-jalan tikus yang dapat digunakan untuk berlintas. "Mengantisipasi garis perbatasan yang ada jalan-jalan tikus akan dilaksanakan patroli dan dilaksanakan pengecekan secara khusus. Kegiatan Bapak Paus jadi agenda nasional yang betul-betul dijadikan sebagai prioritas TNI AD. Kita betul-betul awasi titik gate keluar masuk yang akan digunakan," ucapnya.

Selain itu, dia mengatakan TNI di NTT telah memiliki dua batalyon yakni Yonkav 6/Naga Karimata dan Yonif 742/SWY. Mereka telah dipersiapkan di sekitar perbatasan antara Papua Nugini dan Timor Leste.

"Kita yakin pasukan perbatasan yang sudah terdeploy di wilayah perbatasan itu mampu menangani setiap perkembangan informasi kegiatan yang ada di wilayah kita maupun wilayah negara tetangga. Kita punya satuan-satuan yang stand by dan siap untuk mendukung sewaktu-waktu jika dibutuhkan dan bila ada dinamika," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More