5 Fakta LB Moerdani, Jenderal TNI Kenamaan yang Berjaya di 2 Era Presiden Indonesia
Rabu, 14 Agustus 2024 - 11:44 WIB
JAKARTA - Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benjamin ( LB) Moerdani merupakan salah seorang tokoh militer kenamaan dalam sejarah Indonesia. Tercatat, ia pernah berjaya di 2 era presiden berbeda, yakni Soekarno dan Soeharto.
Moerdani lahir di Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932. Biasa disapa Benny Moerdani, ia adalah putra dari pasangan Raden Bagus Moerdani Sosrodirjo yang merupakan pegawai jawatan kereta api serta Jeanne Roech, wanita berdarah Eropa yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak.
Sepanjang hidupnya LB Moerdani telah melewati banyak pengalaman dan riwayat menarik. Lebih jauh, berikut ini sejumlah faktanya yang bisa diketahui.
Kemudian, Benny masuk Pusat Pendidikan Angkatan Darat (P3AD). Julius Pour dalam 'Benny: Tragedi Seorang Loyalis' menyebutkan bahwa Benny muda memulai pelatihan pada 1951 dan terpilih ikut pendidikan tambahan di Sekolah Pelatih Infanteri (SPI).
Lalu, ia lulus tahun 1952 dengan pangkat Letnan Cadangan (Pembantu Letnan Satu). Sempat ditempatkan sebagai instruktur dalam Sekolah Kader Infanteri, Benny pada 4 Juli 1954 dilantik menjadi Letnan Dua Infanteri dan resmi menjadi perwira militer professional.
Berkat kontribusinya, Benny bahkan dianugerahi Bintang Sakti oleh Presiden Soekarno. Tanda penghargaan tersebut tersemat di bawah wing tanda kecakapan pasukan payung dada kirinya.
Moerdani lahir di Blora, Jawa Tengah, 2 Oktober 1932. Biasa disapa Benny Moerdani, ia adalah putra dari pasangan Raden Bagus Moerdani Sosrodirjo yang merupakan pegawai jawatan kereta api serta Jeanne Roech, wanita berdarah Eropa yang berprofesi sebagai guru taman kanak-kanak.
Sepanjang hidupnya LB Moerdani telah melewati banyak pengalaman dan riwayat menarik. Lebih jauh, berikut ini sejumlah faktanya yang bisa diketahui.
Baca Juga
Fakta LB Moerdani
1. Masuk Militer sejak Belia
Saat berusia sekitar 13 tahun, LB Moerdani pernah ikut dalam penyerangan kempetei di Solo pada 12 Oktober 1945. Tak lama setelah itu, ia bergabung dengan Tentara Pelajar.Kemudian, Benny masuk Pusat Pendidikan Angkatan Darat (P3AD). Julius Pour dalam 'Benny: Tragedi Seorang Loyalis' menyebutkan bahwa Benny muda memulai pelatihan pada 1951 dan terpilih ikut pendidikan tambahan di Sekolah Pelatih Infanteri (SPI).
Lalu, ia lulus tahun 1952 dengan pangkat Letnan Cadangan (Pembantu Letnan Satu). Sempat ditempatkan sebagai instruktur dalam Sekolah Kader Infanteri, Benny pada 4 Juli 1954 dilantik menjadi Letnan Dua Infanteri dan resmi menjadi perwira militer professional.
2. Dianugerahi Bintang Sakti oleh Presiden Soekarno
Dalam sepak terjangnya di militer, Benny Moerdani telah banyak terjun dalam misi penugasan lapangan. Tak hanya banyak memburu pemberontak, ia ikut juga dalam pembebasan Irian Barat.Berkat kontribusinya, Benny bahkan dianugerahi Bintang Sakti oleh Presiden Soekarno. Tanda penghargaan tersebut tersemat di bawah wing tanda kecakapan pasukan payung dada kirinya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda