PNM Prioritaskan Keluarga Prasejahtera lewat Pemberdayaan Perempuan
Rabu, 31 Juli 2024 - 17:30 WIB
JAKARTA - PT Permodalan Nasional Madani (PNM) terus menempatkan kesejahteraan keluarga prasejahtera sebagai prioritas utama dalam mengembangkan berbagai programnya. Terutama perempuan pelaku usaha ultra mikro yang memegang peran penting dalam menggerakkan perekonomian lokal.
Meski dalam skala kecil, ada potensi besar keberadaan mereka dalam membuka lapangan pekerjaan. Hal inilah yang membuat PNM semakin bersemangat untuk terus berupaya mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan melalui peran perempuan.
Sepanjang semester 1 tahun 2024, sebanyak 15,2 juta nasabah ultra mikro tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Jutaan perempuan Indonesia saling memberi inspirasi di setiap kegiatan pertemuan kelompok mingguan. Menebar asa dan membuka jejaring usaha seiring bertumbuhnya produktivitas usaha skala rumah tangga.
Di sana PNM hadir menjadi saksi atas perjuangan pelaku usaha ultra mikro yang kerap PNM percaya dengan menjaga kualitas usaha nasabah. Upaya tersebut meningkatkan potensi pembukaan lapangan pekerjaan sekaligus membantu masyarakat prasejahtera mendapatkan penghasilan.
Sebagaimana yang diyakini Direktur Operasional PNM Sunar Basuki bahwa tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
“Peluang besar ini harus diiringi dengan pendampingan yang simultan. PNM berkomitmen menjaga portofolio usaha mereka lewat pembiayaan dan pendampingan agar semakin banyak pekerja lokal yang dapat terserap dari berbagai jenis keterampilan,” ungkap Sunar.
Dia menambahkan dengan bertambahnya jumlah nasabah yang naik kelas juga mendorong munculnya kebutuhan akan layanan pendukung lainnya yang turut menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Menurut Sunar, PNM selalu konsisten memberikan tiga pilar untuk mendukung seluruh pengusaha UMKM dengan memberikan modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.
Bertambahnya jumlah nasabah membuat PNM terus meningkatkan pelayanan melalui 4.665 kantor layanan yang tersebar di 35 Provinsi, 435 Kabupaten/Kota, dan 6.165 Kecamatan di seluruh Indonesia. Hingga 30 Juni 2024, PNM telah menyalurkan Rp34 triliun untuk mengakselarasi ekonomi kerakyatan.
Meski dalam skala kecil, ada potensi besar keberadaan mereka dalam membuka lapangan pekerjaan. Hal inilah yang membuat PNM semakin bersemangat untuk terus berupaya mendorong tumbuhnya ekonomi kerakyatan melalui peran perempuan.
Sepanjang semester 1 tahun 2024, sebanyak 15,2 juta nasabah ultra mikro tergabung sebagai nasabah PNM Mekaar (Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera). Jutaan perempuan Indonesia saling memberi inspirasi di setiap kegiatan pertemuan kelompok mingguan. Menebar asa dan membuka jejaring usaha seiring bertumbuhnya produktivitas usaha skala rumah tangga.
Di sana PNM hadir menjadi saksi atas perjuangan pelaku usaha ultra mikro yang kerap PNM percaya dengan menjaga kualitas usaha nasabah. Upaya tersebut meningkatkan potensi pembukaan lapangan pekerjaan sekaligus membantu masyarakat prasejahtera mendapatkan penghasilan.
Sebagaimana yang diyakini Direktur Operasional PNM Sunar Basuki bahwa tumbuhnya ekonomi kerakyatan berkat skala operasi lokal. Mereka cenderung merekrut tenaga kerja di lingkungan sekitar sehingga menciptakan lapangan pekerjaan di tingkat lokal.
“Peluang besar ini harus diiringi dengan pendampingan yang simultan. PNM berkomitmen menjaga portofolio usaha mereka lewat pembiayaan dan pendampingan agar semakin banyak pekerja lokal yang dapat terserap dari berbagai jenis keterampilan,” ungkap Sunar.
Dia menambahkan dengan bertambahnya jumlah nasabah yang naik kelas juga mendorong munculnya kebutuhan akan layanan pendukung lainnya yang turut menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Menurut Sunar, PNM selalu konsisten memberikan tiga pilar untuk mendukung seluruh pengusaha UMKM dengan memberikan modal finansial, modal intelektual, dan modal sosial.
Bertambahnya jumlah nasabah membuat PNM terus meningkatkan pelayanan melalui 4.665 kantor layanan yang tersebar di 35 Provinsi, 435 Kabupaten/Kota, dan 6.165 Kecamatan di seluruh Indonesia. Hingga 30 Juni 2024, PNM telah menyalurkan Rp34 triliun untuk mengakselarasi ekonomi kerakyatan.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda