Partai Perindo Kecam Penembakan Capres AS Donald Trump saat Kampanye
Senin, 15 Juli 2024 - 18:32 WIB
JAKARTA - Partai Persatuan Indonesia (Perindo) mengecam aksi penembakan yang dilakukan terhadap calon presiden (Capres) Amerika Serikat (AS), Donald Trump . Dia ditembak saat melakukan kampanye pada Sabtu waktu setempat.
"Ya tentu saja kita dari Partai Perindo sangat mengecam keras atas aksi tersebut, karena memang apa pun aksi kekerasan terhadap siapa pun insiden itu terjadi tidak bisa dibenarkan," kata Ketua Bidang Luar Negeri DPP Partai Perindo, Dea Salsabila saat dihubungi, Senin (15/7/2024).
Dea menilai, aksi penembakan tersebut tidak dapat dibenarkan. Sebab, Amerika Serikat yang merupakan negara demokrasi seperti Indonesia sudah seharusnya damai dalam berpolitik.
"Gimana pun kita negara demokrasi, begitu juga Amerika Serikat. Memang keterlibatan politik dari masyarakat itu penting, jadi kita menilai bahwa hal-hal yang merusak sistem demokrasi yang harusnya damai itu harus dikecam,” ujarnya.
Dia pun menjelaskan, aksi penembakan tersebut bisa dilihat dari beberapa faktor yang di antaranya sejarah dan konstalasi politik yang terjadi di Amerika Serikat.
"Kalau di Amerika Serikat memang mereka punya dua polarisasi politik dan itu sangat menimbulkan ketegangan di sana. Dan hal tersebut tidak bisa dilihat sebagai salah satu peristiwa yang istilahnya bisa diambil secara interpretasi yang berbeda-beda,” ujarnya.
"Tapi di sini juga harus dilihat dan dipahami bahwa di sini banyak motif-motif politik dan ketegangan karena juga mau mendekati masa-masa kampanye dan pemilihan presiden di Amerika Serikat,” jelasnya.
Sebelumnya, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak pria bersenjata saat kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) di Pennsylvania pada hari Sabtu waktu Amerika.
"Ya tentu saja kita dari Partai Perindo sangat mengecam keras atas aksi tersebut, karena memang apa pun aksi kekerasan terhadap siapa pun insiden itu terjadi tidak bisa dibenarkan," kata Ketua Bidang Luar Negeri DPP Partai Perindo, Dea Salsabila saat dihubungi, Senin (15/7/2024).
Dea menilai, aksi penembakan tersebut tidak dapat dibenarkan. Sebab, Amerika Serikat yang merupakan negara demokrasi seperti Indonesia sudah seharusnya damai dalam berpolitik.
"Gimana pun kita negara demokrasi, begitu juga Amerika Serikat. Memang keterlibatan politik dari masyarakat itu penting, jadi kita menilai bahwa hal-hal yang merusak sistem demokrasi yang harusnya damai itu harus dikecam,” ujarnya.
Dia pun menjelaskan, aksi penembakan tersebut bisa dilihat dari beberapa faktor yang di antaranya sejarah dan konstalasi politik yang terjadi di Amerika Serikat.
"Kalau di Amerika Serikat memang mereka punya dua polarisasi politik dan itu sangat menimbulkan ketegangan di sana. Dan hal tersebut tidak bisa dilihat sebagai salah satu peristiwa yang istilahnya bisa diambil secara interpretasi yang berbeda-beda,” ujarnya.
"Tapi di sini juga harus dilihat dan dipahami bahwa di sini banyak motif-motif politik dan ketegangan karena juga mau mendekati masa-masa kampanye dan pemilihan presiden di Amerika Serikat,” jelasnya.
Sebelumnya, Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump ditembak pria bersenjata saat kampanye untuk pemilihan presiden (pilpres) di Pennsylvania pada hari Sabtu waktu Amerika.
tulis komentar anda