Siapkan Penantang, PDIP Tak Ingin Bobby Melawan Kotak Kosong di Pilkada Sumut
Kamis, 11 Juli 2024 - 13:06 WIB
Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat memberikan sinyal kuat menghadirkan calon penantang menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Bobby Nasution dalam Pilkada Sumatera Utara 2024. Hal ini penting untuk menghindari adanya kotak kosong. Foto/Felldy Utama
JAKARTA - Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat memberikan sinyal kuat untuk menghadirkan calon penantang menantu Presiden Joko Widodo ( Jokowi ), Bobby Nasution , dalam Pilkada Sumatera Utara 2024. Hal ini penting untuk menghindari adanya kotak kosong.
Diketahui, Bobby Nasution kini didukung oleh mayoritas partai yakni Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PKB, dan PPP. "Sekarang masalahnya kalau PDIP misalnya itu merapat ke kerja samanya si Bobby, ya selesai. Artinya apa? Ya kotak kosong," kata Djarot di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sebisa mungkin dalam memberikan pendidikan politik yang baik, seharusnya partai politik bersepakat menghindari keberadaan kotak kosong. Sehingga, rakyat bisa disuguhkan pilihan untuk menentukan calon pemimpinnya.
"Kalau kotak kosong apa pantes gitu lho? Nanti kita khawatir jangan-jangan kotak kosongnya yang menang. Malah bahaya lagi malahan, betul nggak?" ujarnya.
Diketahui, Bobby Nasution kini didukung oleh mayoritas partai yakni Gerindra, Golkar, Nasdem, Demokrat, PKB, dan PPP. "Sekarang masalahnya kalau PDIP misalnya itu merapat ke kerja samanya si Bobby, ya selesai. Artinya apa? Ya kotak kosong," kata Djarot di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/7/2024).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, sebisa mungkin dalam memberikan pendidikan politik yang baik, seharusnya partai politik bersepakat menghindari keberadaan kotak kosong. Sehingga, rakyat bisa disuguhkan pilihan untuk menentukan calon pemimpinnya.
"Kalau kotak kosong apa pantes gitu lho? Nanti kita khawatir jangan-jangan kotak kosongnya yang menang. Malah bahaya lagi malahan, betul nggak?" ujarnya.
(zik)
tulis komentar anda