Alasan Megawati Masukkan Ganjar dan Ahok ke Pengurus Pusat PDIP

Jum'at, 05 Juli 2024 - 20:13 WIB
Megawati Soekarnoputri merombak kepengurusan pengurus pusat dengan memasukan sejumlah nama mulai dari Ganjar Pranowo hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Foto/Felldy Utama
JAKARTA - Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan Megawati Soekarnoputri merombak kepengurusan pengurus pusat dengan memasukan sejumlah nama mulai dari Ganjar Pranowo hingga Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Pelantikan dan pengucapan sumpah tersebut digelar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat (5/7/2024).

Diketahui, Megawati merombak kepengurusan dalam acara pelantikan dan pengucapan sumpah jabatan pengurus DPP PDI-Perjuangan masa bakti 2019-2024 yang diperpanjang hingga 2025. “Di dalam rapat tadi, konsolidasi partai, Ibu Mega memang mengumumkan perubahan struktur dari DPP PDI Perjuangan dan kepala-kepala badan, itu tidak lain sebagai bagian dari adaptif policy yang bersifat strategis di dalam menghadapi tantangan-tantangan ke depan yang tidak ringan," kata Hasto usai acara pelantikan, Jumat (5/7/2024).

Hasto mengatakan, struktur kepengurusan baru dipersiapkan untuk hadapi Pilkada 2024. Ia menambahkan, pihaknya ingin menghadirkan kesetaraan dari setiap anak bangsa dari ajang pilkada ini. "Karena yang ingin kita bangun dentan pilkada itu adalah prinsip kesetaraan dari setiap anak bangsa untuk dapat didorong melalui proses yang demokratis menjadi pemimpin secara ideal, meskipun mereka berasal dari kalangan rakyat biasa," kata Hasto.





"Tetapi memiliki kemampuan profesional, memiliki komitmen ideologis, memiliki kemampuan teknokratik untuk membawa perubahan Indonesia, maka mereka harus diberikan ruang sehingga pilkada bukan menjadi konsensus elit yang kemudian melakukan pengaturan dan kemudian membawa jarak dengan rakyatnya," sambungnya.

Atas dasar itu, Hasto menyampaikan terdapat sejumlah tokoh yang masuk dalam struktur partai. Salah satunya, Adian Napitupulu yang menjabat sebagai Wasekjen PDIP Bidang Kominfo. "Karena kemampuan Pak Adian juga di dalam memberikan penjelasan kepada publik dengan cara yang bisa diterima oleh masyarakat dan berdasarkan prinsip komunikasi yang didasarkan pada ideologi partai," ucap Hasto.

Selain itu, kata Hasto ada juga Ronny Talapessy yang menjabat Ketua DPP Bidang Reformasi Hukum Nasional. Dimasukannya Ronny, kata Hasto, didasari adanya suatu kencederungan terhadap otokrasi hukum, autocratic legalism.

Menurutnya, hal itu harus dijawab bahwa hukum harus mencerminkan suatu ide dan harapan kolektif rakyat. Ia menegaskan, hukum bukan mencerminkan elit kekuasaan. "Tetapi mencerminkan suatu ide tentang bagaimana kesetaraan, keadilan, hak yang sama dari rakyat terhadap pembangunan itu dapat dijamin dengan berkeadilan," kata Hasto.

"Sehingga masuk seperti Pak Ganjar Pranowo selaku Ketua DPP Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Pak Basuki Tjahaja Purnama Ketua DPP Bidang Perekonomian, kemudian ada Pak Deddy Sitorus Ketua DPP Bidang Pemenangan Pemilu Eksekutif, ada Rano Karno di Bidang Kebudayaan, sehingga politik nanti akan mencerminkan suatu estetika dalam kebudayaan itu," tandas Hasto.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More