Oslo Tropical Forest Forum, Menteri Siti Jelaskan Penurunan Deforestasi
Kamis, 27 Juni 2024 - 18:03 WIB
OSLO - Analisis bersama yang dilakukan World Resources Institute (WRI) Global, Universitas Maryland, serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK ) menunjukkan laju deforestasi antara 2022-2023 hanya 0,13 juta hektare per tahun. Hal ini disampaikan Menteri LHK Siti Nurbaya pada panel pleno menteri di Oslo Tropical Forest Forum 2024, Norwegia, Selasa (25/6/2024) waktu setempat.
"Tinjauan yang dilakukan oleh World Resources Institute menegaskan bahwa laju deforestasi di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, merupakan yang terendah sepanjang sejarah, melampaui negara-negara lain," kata Menteri LHK Siti Nurbaya .
Menteri Siti juga menyampaikan komitmen pengurangan emisi melalui komitmen pencapaian NDC Indonesia. Pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi, mencakup 15 kelompok aksi iklim yang terangkum dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030. "Rencana ini mengikat secara hukum, bukan sekadar komitmen di atas kertas," ujarnya.
Pengurangan emisi Indonesia mencapai 47,3% pada 2020, 43,8% pada 2021, dan 41,6% pada 2022 dibandingkan dengan baseline tahunan, yang berada di sekitar target NDC sebesar 43,2% dengan kerja sama internasional dan jauh melebihi target kapasitas nasional sebesar 31,89%. Sejak penandatanganan MoU baru pada bulan September 2022, Pemerintah Norwegia telah memberikan kontribusi berbasis hasil sebesar USD156 juta untuk mendukung FOLU Net Sink 2030 di Indonesia.
Menteri Siti mengungkapkan hal tersebut mencerminkan pencapaian Indonesia dalam mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. "Meskipun demikian, sebagian besar pembiayaan yang dibutuhkan untuk memenuhi target FOLU Net Sink 2030 sebagian besar masih berasal dari anggaran negara kita," jelasnya.
Lebih lanjut, Menteri Siti menuturkan, Indonesia berhasil mengendalikan kebakaran hutan selama periode El Nino yang berkepanjangan baru-baru ini. Dengan begitu, tetap memastikan target iklim FOLU Net Sink 2030 tetap berada pada jalurnya.
Hal penting lain yang disampaikan pada forum tersebut, wilayah yang dibagikan secara sah kepada masyarakat lokal dan adat melalui agenda perhutanan sosial telah meningkat 18 kali lipat dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Diproyeksikan akan melampaui 20 kali lipat pada akhir Oktober 2024.
Sebagai penutup, Menteri Siti berterima kasih kepada Pemerintah Norwegia, atas kemitraan produktifnya dengan Indonesia, serta mitra internasional yang memotivasi Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan dan kehutanan berkelanjutan.
"Tinjauan yang dilakukan oleh World Resources Institute menegaskan bahwa laju deforestasi di Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, merupakan yang terendah sepanjang sejarah, melampaui negara-negara lain," kata Menteri LHK Siti Nurbaya .
Menteri Siti juga menyampaikan komitmen pengurangan emisi melalui komitmen pencapaian NDC Indonesia. Pendekatan Indonesia dalam mengelola sumber daya alam dan melaksanakan aksi iklim bersifat sistematis dan terintegrasi, mencakup 15 kelompok aksi iklim yang terangkum dalam Rencana Operasional FOLU Net Sink 2030. "Rencana ini mengikat secara hukum, bukan sekadar komitmen di atas kertas," ujarnya.
Pengurangan emisi Indonesia mencapai 47,3% pada 2020, 43,8% pada 2021, dan 41,6% pada 2022 dibandingkan dengan baseline tahunan, yang berada di sekitar target NDC sebesar 43,2% dengan kerja sama internasional dan jauh melebihi target kapasitas nasional sebesar 31,89%. Sejak penandatanganan MoU baru pada bulan September 2022, Pemerintah Norwegia telah memberikan kontribusi berbasis hasil sebesar USD156 juta untuk mendukung FOLU Net Sink 2030 di Indonesia.
Menteri Siti mengungkapkan hal tersebut mencerminkan pencapaian Indonesia dalam mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan. "Meskipun demikian, sebagian besar pembiayaan yang dibutuhkan untuk memenuhi target FOLU Net Sink 2030 sebagian besar masih berasal dari anggaran negara kita," jelasnya.
Lebih lanjut, Menteri Siti menuturkan, Indonesia berhasil mengendalikan kebakaran hutan selama periode El Nino yang berkepanjangan baru-baru ini. Dengan begitu, tetap memastikan target iklim FOLU Net Sink 2030 tetap berada pada jalurnya.
Hal penting lain yang disampaikan pada forum tersebut, wilayah yang dibagikan secara sah kepada masyarakat lokal dan adat melalui agenda perhutanan sosial telah meningkat 18 kali lipat dibandingkan pemerintahan sebelumnya. Diproyeksikan akan melampaui 20 kali lipat pada akhir Oktober 2024.
Sebagai penutup, Menteri Siti berterima kasih kepada Pemerintah Norwegia, atas kemitraan produktifnya dengan Indonesia, serta mitra internasional yang memotivasi Indonesia dalam upaya pelestarian lingkungan dan kehutanan berkelanjutan.
(poe)
tulis komentar anda