PKS Jagokan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Politikus PDIP Sebut Bargaining yang Dinaikkan
Selasa, 25 Juni 2024 - 14:08 WIB
JAKARTA - Langkah Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ) mengusung Mohamad Sohibul Iman sebagai bakal calon gubernur Jakarta diyakini bukan keputusan akhir. Hal itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Eriko Sotarduga.
Eriko mengatakan, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung sendiri pasangan calon di Pilkada Jakarta 2024. "Walaupun dikatakan PKS 18 kursi, dikatakan pemenang, tapi kan nggak cukup, minimum harus ada 22 kursi. Jadi apa pun tidak bisa mengajukan calonnya sendiri," kata Eriko saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Namun, anggota DPR Dapil DKI Jakarta II itu menilai wajar bila PKS mengajukan figur dari kader internal sendiri. Menurutnya, pengusungan kader internal menjadi kepala daerah merupakan cita-cita partai politik.
"Sangat wajar kalau PKS mengajukan calonnya atau kadernya. Sama, PDIP juga pasti mengajukan kadernya, apakah kita mau maju terus sama sekali kader kita maju atau mendapatkan kesempatan, itu kan hal sangat tidak wajar," ucap Eriko.
Jadi, kata Eriko, PKS sangat wajar mengajukan kader. "Dan itu kita sebut ketika bargaining, bargaining yang dinaikkan. Tapi apakah itu jadi calon terakhir? Belum tentu," imbuhnya.
Sebab, kata Eriko, tak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan figur untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 tanpa bekerja sama dengan partai lain.
"Karena persyaratan dari UU Pemilu itu sendiri harus kita mengajukan calon dan ikut salah satu kerja sama itu. Kan begitu. Dan tidak boleh juga ‘oh kami tidak mau ikut dalam pemilu ini’, kan tidak bisa. Begitu aturannya," tandasnya.
Eriko mengatakan, tidak ada satu pun partai yang bisa mengusung sendiri pasangan calon di Pilkada Jakarta 2024. "Walaupun dikatakan PKS 18 kursi, dikatakan pemenang, tapi kan nggak cukup, minimum harus ada 22 kursi. Jadi apa pun tidak bisa mengajukan calonnya sendiri," kata Eriko saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (25/6/2024).
Namun, anggota DPR Dapil DKI Jakarta II itu menilai wajar bila PKS mengajukan figur dari kader internal sendiri. Menurutnya, pengusungan kader internal menjadi kepala daerah merupakan cita-cita partai politik.
"Sangat wajar kalau PKS mengajukan calonnya atau kadernya. Sama, PDIP juga pasti mengajukan kadernya, apakah kita mau maju terus sama sekali kader kita maju atau mendapatkan kesempatan, itu kan hal sangat tidak wajar," ucap Eriko.
Jadi, kata Eriko, PKS sangat wajar mengajukan kader. "Dan itu kita sebut ketika bargaining, bargaining yang dinaikkan. Tapi apakah itu jadi calon terakhir? Belum tentu," imbuhnya.
Sebab, kata Eriko, tak ada satu partai pun yang bisa mencalonkan figur untuk maju di Pilkada Jakarta 2024 tanpa bekerja sama dengan partai lain.
"Karena persyaratan dari UU Pemilu itu sendiri harus kita mengajukan calon dan ikut salah satu kerja sama itu. Kan begitu. Dan tidak boleh juga ‘oh kami tidak mau ikut dalam pemilu ini’, kan tidak bisa. Begitu aturannya," tandasnya.
(zik)
tulis komentar anda