Karier Moncer Jenderal Da'i Bachtiar, Eks Kapolri yang Pernah Gabung TGPF Kerusuhan Mei 1998
Minggu, 16 Juni 2024 - 15:32 WIB
JAKARTA - Jejak karier Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar menarik diketahui. Dia adalah Kapolri yang menjabat selama periode 2001-2005.
Da’i Bachtiar lahir di Indramayu, Jawa Barat, 25 Januari 1950. Saat masih aktif di Korps Bhayangkara, Da’I Bachtiar memiliki riwayat karier moncer yang dibuktikan dengan berbagai jabatan penting yang dipercayakan kepadanya. Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut ulasan mengenai karier kepolisian Jenderal Da’i Bachtiar.
Dirangkum dari berbagai sumber, Da’i Bachtiar pernah menjadi Inspektur Dinas Resor Grobogan Dak IX Jateng (1973) di awal kariernya.
Setelah itu, Da’i Bachtiar beberapa kali berganti posisi lain seperti Kasi Sabhara/Lantas Resor Grobogan (1974), Kabag Ops Resor Grobogan (1974), Pas Dep/Instruktur AKABRI Kepolisian (1983-1985), hingga Danyontar Akpol (1985-1987).
Da’i Bachtiar juga pernah menjabat kapolres di beberapa wilayah seperti Kapolres Blora (1987-1989), Kapolres Boyolali (1989-1990), dan Kapolres Klaten (1990-1992).
Jabatan lainnya, Setditserse Polda Jatim (1992-1993) dan Kapoltabes Ujungpandang (1992-1993). Karier Da’i Bachtiar mulai moncer sejak ditunjuk menjadi Wakapolda Sulawesi Tenggara (1996-1997). Beberapa waktu berselang, dia dipercaya menjadi Tenaga Ahli Tk II Sahli Kapolri Bidang Sospol (1997-1998), Kadispen Polri (1998), hingga Dankorserse Polri (1998-2000).
Setelah itu, Da’i Bachtiar ditunjuk menjadi Kapolda Jatim tahun 2000. Tak lama menjabat, Da’i Bachtiar kemudian dirotasi menjadi Gubernur Akpol (2000-2001). Kemudian, dia mengemban tugas sebagai Kalakhar BKNN (2001).
Puncak karier Da’i Bachtiar didapat saat menjadi Kapolri ke-17 (2001-2005). Waktu itu, dia menggantikan Jenderal Chairuddin Ismail.
Pada sepak terjangnya, Da’i Bachtiar pernah tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998. Dia bekerja sama dengan sejumlah anggota lain seperti Marzuki Darusman, KH Said Aqil Siradj, Bambang Widjojanto, hingga Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal.
Da’i Bachtiar lahir di Indramayu, Jawa Barat, 25 Januari 1950. Saat masih aktif di Korps Bhayangkara, Da’I Bachtiar memiliki riwayat karier moncer yang dibuktikan dengan berbagai jabatan penting yang dipercayakan kepadanya. Untuk mengenalnya lebih jauh, berikut ulasan mengenai karier kepolisian Jenderal Da’i Bachtiar.
Baca Juga
Karier Kepolisian Jenderal Da’i Bachtiar
Jenderal Pol (Purn) Da’i Bachtiar merupakan purnawirawan perwira tinggi (Pati) Polri. Dia adalah lulusan AKABRI tahun 1972.Dirangkum dari berbagai sumber, Da’i Bachtiar pernah menjadi Inspektur Dinas Resor Grobogan Dak IX Jateng (1973) di awal kariernya.
Setelah itu, Da’i Bachtiar beberapa kali berganti posisi lain seperti Kasi Sabhara/Lantas Resor Grobogan (1974), Kabag Ops Resor Grobogan (1974), Pas Dep/Instruktur AKABRI Kepolisian (1983-1985), hingga Danyontar Akpol (1985-1987).
Da’i Bachtiar juga pernah menjabat kapolres di beberapa wilayah seperti Kapolres Blora (1987-1989), Kapolres Boyolali (1989-1990), dan Kapolres Klaten (1990-1992).
Jabatan lainnya, Setditserse Polda Jatim (1992-1993) dan Kapoltabes Ujungpandang (1992-1993). Karier Da’i Bachtiar mulai moncer sejak ditunjuk menjadi Wakapolda Sulawesi Tenggara (1996-1997). Beberapa waktu berselang, dia dipercaya menjadi Tenaga Ahli Tk II Sahli Kapolri Bidang Sospol (1997-1998), Kadispen Polri (1998), hingga Dankorserse Polri (1998-2000).
Setelah itu, Da’i Bachtiar ditunjuk menjadi Kapolda Jatim tahun 2000. Tak lama menjabat, Da’i Bachtiar kemudian dirotasi menjadi Gubernur Akpol (2000-2001). Kemudian, dia mengemban tugas sebagai Kalakhar BKNN (2001).
Puncak karier Da’i Bachtiar didapat saat menjadi Kapolri ke-17 (2001-2005). Waktu itu, dia menggantikan Jenderal Chairuddin Ismail.
Pada sepak terjangnya, Da’i Bachtiar pernah tergabung dalam Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998. Dia bekerja sama dengan sejumlah anggota lain seperti Marzuki Darusman, KH Said Aqil Siradj, Bambang Widjojanto, hingga Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal.
(jon)
tulis komentar anda