Korban Judi Online Masuk Daftar Penerima Bansos, Risma: Enggak Apa-apa, Saya Pahalanya Banyak
Jum'at, 14 Juni 2024 - 17:16 WIB
JAKARTA - Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini tak masalah korban judi online masuk daftar penerima bantuan sosial (bansos). Wanita yang akrab disapa Risma ini mengaku siap memberikan bansos jika datanya sudah siap.
Hal itu dikatakan Risma menanggapi pernyataan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang mengaku bantu korban judi online masuk daftar penerima bansos. Risma mengaku siap untuk memberikan mereka bansos jika telah masuk daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Iya enggak apa-apa, ini ada yang kirim surat ke saya. Dia katanya bekas korban HAM berat. Ya dia sepanjang dia miskin dia berhak, judi online sepanjang dia miskin ya dia berhak. Pokoknya tidak dilarang oleh negara, ya saya siap. Pokoknya miskin," kata Risma kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).
"Ya kalau orangnya tahu, ya its okelah. Pekerja imigran ke saya, (korban) TPPO ke saya, (penyandang) kusta ke saya, enggak apa-apa. Saya pahalanya banyak,” ujarnya.
Namun dia menegaskan bahwa para korban judol itu telah masuk dalam data DTKS. Lantas dia menjelaskan bahwa ada ratusan korban TPPO yang dibantu Kementerian Sosial (Kemensos) karena telah masuk ke DTKS.
"Ya harus ada datanya. Kalau enggak ada datanya kan enggak bisa, seperti TPPO kami punya. Jadi kami kemarin pekerja imigran itu ada 290 berapa yang dikeluarkan dari tahanan Malaysia. Itu ya kita bantu, kita tangani. Tapi kan ada datanya," pungkasnya.
Hal itu dikatakan Risma menanggapi pernyataan pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy yang mengaku bantu korban judi online masuk daftar penerima bansos. Risma mengaku siap untuk memberikan mereka bansos jika telah masuk daftar Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
"Iya enggak apa-apa, ini ada yang kirim surat ke saya. Dia katanya bekas korban HAM berat. Ya dia sepanjang dia miskin dia berhak, judi online sepanjang dia miskin ya dia berhak. Pokoknya tidak dilarang oleh negara, ya saya siap. Pokoknya miskin," kata Risma kepada wartawan, Jumat (14/6/2024).
"Ya kalau orangnya tahu, ya its okelah. Pekerja imigran ke saya, (korban) TPPO ke saya, (penyandang) kusta ke saya, enggak apa-apa. Saya pahalanya banyak,” ujarnya.
Namun dia menegaskan bahwa para korban judol itu telah masuk dalam data DTKS. Lantas dia menjelaskan bahwa ada ratusan korban TPPO yang dibantu Kementerian Sosial (Kemensos) karena telah masuk ke DTKS.
"Ya harus ada datanya. Kalau enggak ada datanya kan enggak bisa, seperti TPPO kami punya. Jadi kami kemarin pekerja imigran itu ada 290 berapa yang dikeluarkan dari tahanan Malaysia. Itu ya kita bantu, kita tangani. Tapi kan ada datanya," pungkasnya.
(rca)
tulis komentar anda