Pilgub Jatim, PDIP Bangun Komunikasi Intensif dengan Khofifah
Senin, 20 Mei 2024 - 14:09 WIB
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah memberikan keterangan kepada media terkait Pilgub Jatim di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/5/2024). FOTO/MPI/FELLDY UTAMA
JAKARTA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) mengakui membangun komunikasi intensif dengan mantan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa . Komunikasi yang dibangun terkait kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2024.
"Komunikasi intensif kami lakukan dengan berbagai pihak, (termasuk) dengan Bu Khofifah," kata Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Tak hanya dengan Khofifah, Said mengaku juga telah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik. Menurutnya, komunikasi terus dijalankan sampai nantinya PDIP memutuskan siapa yang akan diusung untuk Pilkada Jatim 2024 ini.
Saat disinggung apakah arah dukungan itu sudah hampir pasti ke Khofifah, Said Abdullah belum bisa menyampaikan secara tegas. Dia hanya menyampaikan soal semangat yang dipegang dalam memilih paslon di Jatim.
"Semangat kita ingin Jatim itu ingin menunjukkan bahwa Jatim itu tidak boleh sampai eskalatif secara politik. Karena kita ingin menjaga semua dalam posisi ekonomi kita sedikit mengalami gonjang-ganjing," ujarnya.
"Komunikasi intensif kami lakukan dengan berbagai pihak, (termasuk) dengan Bu Khofifah," kata Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (20/5/2024).
Tak hanya dengan Khofifah, Said mengaku juga telah membangun komunikasi dengan sejumlah partai politik. Menurutnya, komunikasi terus dijalankan sampai nantinya PDIP memutuskan siapa yang akan diusung untuk Pilkada Jatim 2024 ini.
Saat disinggung apakah arah dukungan itu sudah hampir pasti ke Khofifah, Said Abdullah belum bisa menyampaikan secara tegas. Dia hanya menyampaikan soal semangat yang dipegang dalam memilih paslon di Jatim.
"Semangat kita ingin Jatim itu ingin menunjukkan bahwa Jatim itu tidak boleh sampai eskalatif secara politik. Karena kita ingin menjaga semua dalam posisi ekonomi kita sedikit mengalami gonjang-ganjing," ujarnya.
Baca Juga
(abd)
tulis komentar anda