Masyarakat Diminta Percayakan ke Pemerintah Sikapi Konflik Timur Tengah

Selasa, 23 April 2024 - 19:33 WIB
Masyarakat Indonesia diajak tetap tenang merespons konflik geopolitik di Timur Tengah. Foto/Reuters
JAKARTA - Masyarakat Indonesia diajak tetap tenang merespons konflik geopolitik di Timur Tengah. Masyarakat diimbau jangan sampai terjebak kepentingan tertentu.

Sebab, bisa saja informasi yang beredar sudah tak sesuai fakta. “Konflik di Timur Tengah harus disikapi secara logis dan berhati-hati dengan informasi-informasi yang ada, karena informasi yang beredar bisa saja sudah ada kepentingan sehingga bersifat framing dan mengaburkan fakta,” ujar Pengamat Intelijen dan Keamanan Stanislaus Riyanta, Selasa (23/4/2024).

Dia juga menyarankan seluruh pihak untuk menahan diri terutama untuk tidak melakukan interpretasi atas konflik apabila tidak mempunyai data, informasi, dan pengetahuan yang cukup. “Paling baik adalah percayakan kepada pemerintah untuk langkah-langkah selanjutnya,” tuturnya.





Dia berpendapat, potensi konflik di Timur Tengah bisa menciptakan sentimen dan resistensi terhadap kelompok tertentu di Indonesia jika tidak disikapi dengan tepat. Atas dasar itu, dia mendorong pemerintah aktif menyampaikan informasi terkait konflik di Timur Tengah, termasuk dampak terhadap Tanah Air untuk menghindari informasi yang salah.

“Pemerintah sebaiknya berada di garis depan dalam urusan politik atau konflik di luar negeri agar masyarakat tidak kehilangan arah,” katanya.

Kondisi geopolitik di Timur Tengah terus dipantau pemerintah dan membuat langkah-langkah antisipatif agar dampaknya tidak terlalu signifikan terhadap kondisi di Indonesia. Salah satunya mencari alternatif pasokan minyak dari negara lain yang tidak terimbas konflik dan mengamankan pasokan LPG.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji memastikan untuk pemenuhan pasokan LPG di dalam negeri sejauh ini masih aman. Sebab, sebagian besar impor LPG Indonesia berasal dari Amerika.

"Kalau untuk BBM berasal dari Singapura dan Malaysia. Di Singapura asalnya juga dari tempat lain tapi masih secure untuk BBM,” ungkap Tutuka.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More