Airlangga: Presiden Jokowi dan Menteri Bahas Konflik Iran-Israel
Selasa, 16 April 2024 - 07:06 WIB
Presiden Jokowi segera menggelar rapat internal kabinet untuk membahas situasi geopolitik dunia imbas konflik Iran-Israel. Hal ini disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (15/4/2024) malam. Foto: iNews Media/Felldy Utama
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menggelar rapat internal kabinet dalam rangka membahas situasi geopolitik dunia imbas konflik Iran-Israel , beberapa waktu lalu.
Rencana rapat kabinet ini disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menggelar halalbihalal Partai Golkar di Jakarta, Senin (15/4/2024) malam.
"Bapak Presiden hari ini akan mengadakan rapat internal mengenai ini (Iran-Israel)," ujar Airlangga.
Pemerintah telah berkomunikasi dengan para Duta Besar di Yordania, Lebanon, dan Teheran. Komunikasi ini untuk melihat situasi atau perkembangan terkini.
Ketua Umum Partai Golkar itu memastikan Indonesia bakal menyiapkan segala bentuk langkah antisipasi dalam menyikapi kondisi geopolitik di Timur Tengah.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga menaruh harapan agar Dewan Keamanan PBB segera memberikan jalan keluar terbaik atas konflik tersebut.
"Kita berharap Dewan Keamanan PBB mengambil langkah-langkah supaya terjadi deeskalasi, bukan eskalasi," ucapnya.
Rencana rapat kabinet ini disampaikan Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai menggelar halalbihalal Partai Golkar di Jakarta, Senin (15/4/2024) malam.
"Bapak Presiden hari ini akan mengadakan rapat internal mengenai ini (Iran-Israel)," ujar Airlangga.
Pemerintah telah berkomunikasi dengan para Duta Besar di Yordania, Lebanon, dan Teheran. Komunikasi ini untuk melihat situasi atau perkembangan terkini.
Ketua Umum Partai Golkar itu memastikan Indonesia bakal menyiapkan segala bentuk langkah antisipasi dalam menyikapi kondisi geopolitik di Timur Tengah.
Di sisi lain, pemerintah Indonesia juga menaruh harapan agar Dewan Keamanan PBB segera memberikan jalan keluar terbaik atas konflik tersebut.
"Kita berharap Dewan Keamanan PBB mengambil langkah-langkah supaya terjadi deeskalasi, bukan eskalasi," ucapnya.
(jon)
tulis komentar anda