INH Salurkan Iftar dari Rakyat Indonesia untuk Pengungsi di Gaza

Senin, 25 Maret 2024 - 16:18 WIB
International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan ribuan paket Iftar atau buka puasa setiap harinya selama Ramadan untuk pengungsi Palestina di Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan. Foto: Ist
JAKARTA - Lembaga kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) menyalurkan ribuan paket Iftar atau buka puasa setiap harinya selama Ramadan untuk pengungsi Palestina di Mawasi, Khan Younis, Gaza Selatan.

"Bantuan paket iftar untuk saudara-saudara kita di Gaza ini merupakan hasil penggalangan donasi INH dari masyarakat Indonesia baik dari program agresi maupun Ramadan 2024," ujar Manager Program INH Ibnu Hafidz, Senin (25/3/2024).

Untuk spesial Ramadan 1445 H, pihaknya menyediakan paket iftar yang terus didistribusikan baik di titik pengungsian yang ada di wilayah Selatan Gaza maupun titik lainnya seperti wilayah Gaza Utara yang merupakan zona merah sejak terjadinya serangan militer Israel di wilayah tersebut.



“Untuk satu porsi menu iftar ini bisa dikonsumsi kurang lebih tiga orang. Jadi jika setiap hari kami distribusi 1.000 paket itu artinya bisa mencukupi pangan kurang lebih sebanyak 3.000 pengungsi setiap hari,” katanya.



Presiden Direktur INH Luqmanul Hakim menuturkan sejak Oktober INH terus mengampanyekan bantuan darurat agresi melalui dua platform baik di website INH maupun melalui Kitabisa.

Per 21 Maret 2024, bantuan yang telah disalurkan dalam 5 bulan berkisar pada USD418.146 (Rp6,5 miliar) dengan jumlah penerima manfaat 75,986 KK atau setidaknya 379.930 warga di sepanjang Jalur Gaza bekerja sama dengan berbagai komunitas kemanusiaan serta relawan lokal.

Untuk Ramadan, per 23 Maret 2024 INH menyalurkan 2.000 paket makanan (food package) dan 2.000 set pakaian (clothes set) untuk keluarga di Jalur Gaza utara dan selatan yang melingkupi Jabalia, Bait Lahia, Bait Hanoon, Jabalia Camp, Shaikh Radwan, Shoja`yah, Rafah, dan Khan Younis.

"Kedua bantuan ini merupakan salah satu kebutuhan yang paling urgen saat ini, terutama mereka yang meninggalkan rumah mereka dengan tidak membawa barang apa pun bahkan pakaian. Banyak warga yang berusaha kembali ke rumah untuk mengambil pakaian. Namun, banyak juga yang tidak bisa karena seluruh barang-barang mereka tertimbun rata oleh reruntuhan," ujar Luqman.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More