Bibit Siklon 18S Terdeteksi di Selatan Jabar, Waspada Gelombang Tinggi dan Banjir Rob

Rabu, 13 Maret 2024 - 10:52 WIB
BMKG mendeteksi Bibit Siklon Tropis 18S di selatan Jawa Barat (Jabar) dan tekanan rendah di Tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT). FOTO/DOK.BMKG
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mendeteksi Bibit Siklon Tropis 18S di selatan Jawa Barat (Jabar) dan tekanan rendah di Tenggara Nusa Tenggara Timur (NTT). BMKG mengingatkan agar waspadai gelombang tinggi dan banjir pesisir atau rob.

"Bibit Siklon 18S di selatan Jawa Barat dan Tekanan Rendah di tenggara NTT menyebabkan angin bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan mencapai 35 knot di Perairan Barat Lampung, Selat Sunda, Perairan Selatan Banten dan Jawa Barat, Samudra Hindia Selatan Jawa, Samudra Hindia Selatan NTT, Laut Jawa, Laut Bali, Laut Sumbawa, Perairan Utara Flores, Laut Banda, Perairan Sermata–Tanimbar, dan Laut Arafur," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim, Eko Prasetyo dalam keterangan resminya, Rabu (13/3/2024).

Eko meminta agar masyarakat memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran: Perahu Nelayan dan Wisata (Kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter) serta Kapal Ferry (Kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter).

Selain itu, Eko juga mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko gelombang tinggi maupun gelombang alun atau swell tinggi di pesisir pantai dapat menyebabkan rip current atau arus balik laut serta meningkatkan risiko aktivitas di sekitar pesisir pantai.

"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal, beraktivitas di wilayah pesisir pantai di sekitar pesisir pantai yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada serta memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG," imbaunya.



Tinggi gelombang 1.25 - 2.5 meter berpeluang terjadi di:

• Perairan P. Enggano Hingga Bengkulu

• Teluk Lampung Bagian Selatan

• Samudra Hindia Barat Bengkulu

• Selat Lombok – Alas Bagian Utara
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More