Deretan 3 Jenderal Bintang 5 di Indonesia, Siapa Saja Mereka?
Kamis, 29 Februari 2024 - 20:18 WIB
Soedirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 1964. Sedangkan pangkat kehormatan jenderal besar TNI didapatnya pada 30 September 1997.
FOTO/IST
Jenderal Besar AH Nasution lahir di Desa Hutapungkut, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918.
Nasution memiliki peran penting dalam sejarah militer Indonesia, terutama dalam mencanangkan taktik gerilya selama Agresi Militer Belanda I dan sebagai satu-satunya Jenderal yang selamat dari peristiwa G30S.
Pada peringatan HUT ABRI tahun 1997, Nasution diberi pangkat kehormatan jenderal besar, seperti Soeharto dan Jenderal Soedirman.
Presiden Soeharto menjadi tokoh penting dalam menjaga stabilitas ASEAN. FOTO REPRO/BUKU PAK HARTO THE UNTOLD STORIES
Jenderal Besar Soeharto, mantan Presiden Indonesia, lahir pada 8 Juni 1921 di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Karier militernya dimulai dari pangkat sersan dan akhirnya menjabat sebagai Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad).
Soeharto juga terlibat dalam serangan 1 Maret 1949 dan memainkan peran sentral dalam pembubaran PKI di Indonesia. Dia menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun hingga pada akhirnya mundur pada 21 Mei 1998 akibat maraknya demonstrasi yang diwarnai dengan kericuhan.
2. AH Nasution
FOTO/IST
Jenderal Besar AH Nasution lahir di Desa Hutapungkut, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918.
Nasution memiliki peran penting dalam sejarah militer Indonesia, terutama dalam mencanangkan taktik gerilya selama Agresi Militer Belanda I dan sebagai satu-satunya Jenderal yang selamat dari peristiwa G30S.
Pada peringatan HUT ABRI tahun 1997, Nasution diberi pangkat kehormatan jenderal besar, seperti Soeharto dan Jenderal Soedirman.
3. Soeharto
Presiden Soeharto menjadi tokoh penting dalam menjaga stabilitas ASEAN. FOTO REPRO/BUKU PAK HARTO THE UNTOLD STORIES
Jenderal Besar Soeharto, mantan Presiden Indonesia, lahir pada 8 Juni 1921 di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Karier militernya dimulai dari pangkat sersan dan akhirnya menjabat sebagai Panglima Korra I Cadangan Umum Angkatan Darat (Caduad).
Soeharto juga terlibat dalam serangan 1 Maret 1949 dan memainkan peran sentral dalam pembubaran PKI di Indonesia. Dia menjabat sebagai Presiden Indonesia selama 32 tahun hingga pada akhirnya mundur pada 21 Mei 1998 akibat maraknya demonstrasi yang diwarnai dengan kericuhan.
tulis komentar anda