Menpan-RB Segera Tandatangani Penegerian STHD Klaten Jadi STAHN Jawa Dwipa
Jum'at, 23 Februari 2024 - 11:04 WIB
JAKARTA - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Abdullah Azwar Anas mengaku akan segera menandatangani persetujuan terkait dengan penegerian di Sekolah Tinggi Hindu Dharma (STHD) di Klaten Jawa Tengah. Hal itu diungkapkannya saat melakukan peninjauan STHD di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2024).
Kunjungan peninjauan Menpan-RB tersebut dalam rangka memberikan pengarahan untuk mempercepat perubahan status STHD Klaten menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa. “Hari ini Alhamdulillah kita datang di STHD Klaten sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mendorong peningkatan harmoni dan peningkatan SDM teman-teman Hindu di seluruh Indonesia,” kata Abdullah Azwar Anas usai meninjau STHD Klaten.
“Dan melihat konten strategisnya di Klaten ini, maka Insyaallah besok Kemenpan-RB akan segera menandatangani persetujuan terkait dengan penegerian di Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten,” sambungnya.
Dia berharap, sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dari sekolah tersebut akan bermanfaat dan berdampak untuk masyarakat di Indonesia. Sebelumnya, dalam arahannya Menpan-RB mendorong agar digitalisasi di STHD dapat terus dikembangkan tanpa meninggalkan pengembangan untuk menciptakan harmonisasi.
STHD diharapkan untuk dapat mempersiapkan ruang culture leader dalam birokrasi dan juga digitalisasi yang dapat diseimbangkan dengan dimensi spiritualitas. “Selain itu, STHD juga dapat mengembangkan prinsip dan juga nilai-nilai keagamaan yang sangat sarat dengan nilai harmoni,” katanya.
Oleh karenanya, Menpan-RB mendorong STHD untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain dalam melahirkan alumni ataupun lulusan yang unggul. Di akhir pengarahannya, Menpan-RB mendukung dan memberikan support untuk penegerian kampus STHD, serta mengajak menjadi garda terdepan dalam menjaga harmoni dan spiritual sesuai dengan arahan dan pesan Presiden Republik Indonesia.
Menpan-RB berharap, perubahan proses pengalihan status STHD tersebut dapat segera terealisasi. “Ini bertepatan dengan hari baik di umat Hindu. Dan ini adalah tanda bahwa umat Hindu di Jawa khususnya, dan di Indonesia, menyambut harapan yang luar biasa,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kemenag RI Prof. I Nengah Duija.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena sudah berkenan memberikan kesempatan kepada umat Hindu mengembangkan pendidikan keagamaan di level pendidikan tinggi. “Mudah-mudahan harapan dari Pak Menpan-RB bisa ditindaklanjuti dan bisa menghasilkan sumber daya Hindu yang andal untuk membangun peradaban Hindu di tanah Jawa ini,” harap Dirjen Bimas Hindu.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Dirjen Bimas Hindu menyampaikan bahwa STHD Klaten ini sebagai tempat untuk melahirkan guru agama Hindu. “Oleh karenanya kampus STHD ini harus terus bergerak untuk dapat meningkatkan kualitas lulusannya. Selain itu, berbagai situs sejarah, artefak yang ada di Pulau Jawa, seperti Candi Prambanan dan masih banyak candi-candi yang lain memerlukan SDM untuk dapat mengungkap dan juga merawat peradaban Indonesia,” katanya.
Kunjungan peninjauan Menpan-RB tersebut dalam rangka memberikan pengarahan untuk mempercepat perubahan status STHD Klaten menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri (STAHN) Jawa Dwipa. “Hari ini Alhamdulillah kita datang di STHD Klaten sesuai dengan arahan Bapak Presiden Jokowi untuk mendorong peningkatan harmoni dan peningkatan SDM teman-teman Hindu di seluruh Indonesia,” kata Abdullah Azwar Anas usai meninjau STHD Klaten.
“Dan melihat konten strategisnya di Klaten ini, maka Insyaallah besok Kemenpan-RB akan segera menandatangani persetujuan terkait dengan penegerian di Sekolah Tinggi Hindu Dharma Klaten,” sambungnya.
Dia berharap, sumber daya manusia (SDM) yang dihasilkan dari sekolah tersebut akan bermanfaat dan berdampak untuk masyarakat di Indonesia. Sebelumnya, dalam arahannya Menpan-RB mendorong agar digitalisasi di STHD dapat terus dikembangkan tanpa meninggalkan pengembangan untuk menciptakan harmonisasi.
STHD diharapkan untuk dapat mempersiapkan ruang culture leader dalam birokrasi dan juga digitalisasi yang dapat diseimbangkan dengan dimensi spiritualitas. “Selain itu, STHD juga dapat mengembangkan prinsip dan juga nilai-nilai keagamaan yang sangat sarat dengan nilai harmoni,” katanya.
Oleh karenanya, Menpan-RB mendorong STHD untuk dapat bersaing dengan perguruan tinggi lain dalam melahirkan alumni ataupun lulusan yang unggul. Di akhir pengarahannya, Menpan-RB mendukung dan memberikan support untuk penegerian kampus STHD, serta mengajak menjadi garda terdepan dalam menjaga harmoni dan spiritual sesuai dengan arahan dan pesan Presiden Republik Indonesia.
Menpan-RB berharap, perubahan proses pengalihan status STHD tersebut dapat segera terealisasi. “Ini bertepatan dengan hari baik di umat Hindu. Dan ini adalah tanda bahwa umat Hindu di Jawa khususnya, dan di Indonesia, menyambut harapan yang luar biasa,” kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu (Dirjen Bimas Hindu) Kemenag RI Prof. I Nengah Duija.
Pihaknya menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas karena sudah berkenan memberikan kesempatan kepada umat Hindu mengembangkan pendidikan keagamaan di level pendidikan tinggi. “Mudah-mudahan harapan dari Pak Menpan-RB bisa ditindaklanjuti dan bisa menghasilkan sumber daya Hindu yang andal untuk membangun peradaban Hindu di tanah Jawa ini,” harap Dirjen Bimas Hindu.
Sebelumnya, dalam sambutannya, Dirjen Bimas Hindu menyampaikan bahwa STHD Klaten ini sebagai tempat untuk melahirkan guru agama Hindu. “Oleh karenanya kampus STHD ini harus terus bergerak untuk dapat meningkatkan kualitas lulusannya. Selain itu, berbagai situs sejarah, artefak yang ada di Pulau Jawa, seperti Candi Prambanan dan masih banyak candi-candi yang lain memerlukan SDM untuk dapat mengungkap dan juga merawat peradaban Indonesia,” katanya.
tulis komentar anda