Usman Hamid Soroti Sejumlah Kecurangan dan Kerawanan Pilpres 2024

Selasa, 13 Februari 2024 - 21:16 WIB
Usmad Hamid, aktivis Hak Asasi Manusia mengomentari sistem demokrasi Indonesia saat ini yang dikatakan banyak terjadi kecurangan terkait Pilpres 2024. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Usmad Hamid , aktivis Hak Asasi Manusia mengomentari sistem demokrasi Indonesia saat ini yang dikatakan banyak terjadi kecurangan terkait Pilpres 2024. Hal tersebut dikatakan oleh Usman dalam 33 jam Live Podcast gerak 98 Menjaga Demokrasi di kanal Youtube Gerakan Aktivis 98, Selasa (13/2/2024).

Usman mengatakan, ada satu hal yang cukup menonjol dalam bulan-bulan terakhir ini adalah usaha-usaha untuk mendorong politik perjuangan, jadi misalnya sekarang ada gerakan salam empat jari.

Sementara ada usaha untuk mengalahkan Jokowi bersama pilihan politiknya yaitu Prabowo dan anaknya Gibran dengan mencoba mendorong persatuan antara kubu paslon 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar, dengan pihak capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD, untuk kemudian bersama masyarakat dan kalangan aktivis, sama-sama mengalahkan skenario Pemilu yang mau dibuat satu putaran.



"Dan kalau itu satu putaran hampir seluruh sarjana dan pengamat politik yang sangat kredibel mengatakan itu pasti dipenuhi dengan kecurangan," kata Usman Hamid.



Lebih lanjut dia menjelaskan, sebenarnya pemilihan umum menjadi hal yang kita punya untuk menegakkan demokrasi. Namun itu bisa terjadi bila pemilihan umum dapat berlangsung secara benar dan adil.

"Kalau kebebasan kita sudah merosot, oposisi parlemen kita sudah tidak ada, sebenarnya satu-satunya yang kita punya dalam demokrasi Indonesia setelah kita menjalani reformasi adalah sistem pemilihan umum," kata dia.

Sistem pemilihan umum itu adalah satu indikator utama apakah sebuah negara bisa disebut negara demokrasi. Selama negara tersebut bisa melakukan pemilihan yang langsung secara jujur dan adil, maka masih bisa disebut negara demokrasi.

"Tapi hari ini kita lihat kita masih ragu dengan integritas demokrasi yang dipenuhi dengan kecurangan administratif, kecurangan politik, ini akan kita saksikan besok bagaimana pemilihan itu akan berlangsung, tentu saya berharap tidak ada kerusuhan elektoral, kekerasan elektoral, konflik elektoral apalagi sampai terjadi apa yang diprediksi oleh Prafesor Rahmat Syafaat dari Universitas Brawijaya, sebagai kaos, sebagai kemungkinan terjadinya kaos," tutup Usman.
(maf)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More