Usman Hamid Sebut Jokowi Telah Rendahkan Jabatan Kepresidenan demi Gibran
Sabtu, 03 Februari 2024 - 11:44 WIB
JAKARTA - Buntut orang-orang terdekat Presiden Joko Widodo (Jokowi) mundur menjelang Pilpres 2024 menandakan Jokowi telah merendahkan jabatan kepresidenan demi putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.
“Harusnya sadar diri, pembagian bansos adalah urusan Kementerian Sosial bukan presiden. Dia merendahkan jabatan kepresidenan untuk kepentingan Gibran,” ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid, Sabtu (3/2/2024).
Sebelumnya, Jokowi pernah dipuja-puja sebagai seorang pemimpin berintegritas yang sangat dihormati di Indonesia, kini banyak orang mencibirnya. Jokowi telah berubah haluan menyusul pencalonan Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Ironisnya, orang-orang dekat Jokowi mundur dari jabatan di pemerintahan seperti Mahfud MD, Andi Widjajanto, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Anggit Nugroho, Eko Sulistyo, dan Jaleswari Pramodhawardani.
"Jokowi dinilai telah memporak-porandakan bangunan demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah pada era perjuangan Reformasi 1998. Bahkan, PDIP yang mengusungnya dua kali pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ditinggalkannya begitu saja tanpa ada kata terima kasih,"kata Usman.
Di sisi lain, dia mengapresiasi keputusan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang dinilainya sebagai langkah seorang ksatria.
“Seharusnya tindakan mundur ini juga dilakukan menteri lain yang mau terlibat dalam kontestasi Pemilu atau terlibat dalam kampanye politik praktis pemilu,” katanya.
“Harusnya sadar diri, pembagian bansos adalah urusan Kementerian Sosial bukan presiden. Dia merendahkan jabatan kepresidenan untuk kepentingan Gibran,” ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia (AII) Usman Hamid, Sabtu (3/2/2024).
Sebelumnya, Jokowi pernah dipuja-puja sebagai seorang pemimpin berintegritas yang sangat dihormati di Indonesia, kini banyak orang mencibirnya. Jokowi telah berubah haluan menyusul pencalonan Gibran sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Ironisnya, orang-orang dekat Jokowi mundur dari jabatan di pemerintahan seperti Mahfud MD, Andi Widjajanto, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, Anggit Nugroho, Eko Sulistyo, dan Jaleswari Pramodhawardani.
"Jokowi dinilai telah memporak-porandakan bangunan demokrasi yang telah dibangun dengan susah payah pada era perjuangan Reformasi 1998. Bahkan, PDIP yang mengusungnya dua kali pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019 ditinggalkannya begitu saja tanpa ada kata terima kasih,"kata Usman.
Di sisi lain, dia mengapresiasi keputusan cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang dinilainya sebagai langkah seorang ksatria.
“Seharusnya tindakan mundur ini juga dilakukan menteri lain yang mau terlibat dalam kontestasi Pemilu atau terlibat dalam kampanye politik praktis pemilu,” katanya.
(jon)
tulis komentar anda