Sapa Warga Sumut, Mahfud Berkomitmen Tuntaskan Kredit Macet Petani dan Nelayan
Minggu, 28 Januari 2024 - 19:36 WIB
DELI SERDANG - Cawapres nomor urut 3, Mahfud MD , menghadiri Hajatan Rakyat Ganjar-Mahfud di Lapangan Astaka Pancing, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut), Minggu (28/1/2024).
Dalam orasinya, Mahfud memberi perhatian serius atas kredit macet petani dan nelayan. Ia menegaskan, menghapus kredit macet itu jadi salah satu program Ganjar-Mahfud.
"Kepada petani dan nelayan yang kreditnya macet, kalau Ganjar-Mahfud terpilih, semua kredit ini akan dibebaskan, akan diputihkan, sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan rakyat," kata Mahfud.
Apalagi, ia menyampaikan, catatan dari tim Ganjar-Mahfud sekarang kredit macet yang dialami petani dan nelayan sudah sangat besar. Jumahnya mencapai Rp687 miliar.
"Di mana petani diberi pinjaman untuk membantu agar pertaniannya bagus, agar usahanya bagus, tapi kredit macet karena fasilitas dari pemerintah kurang memadai," ujar Mahfud.
Di depan lebih dari 10.000 masyarakat yang hadir, Mahfud menyampaikan keprihatinan terhadap dunia tani di Indonesia. Terutama, atas menurunnya minat tani di Indonesia.
Saat ini, ia menerangkan, tidak cuma jumlah petani yang terus mengalami penurunan. Tapi, jumlah lahan pertanian di Indonesia terus berkurang karena jadi lahan industri.
Belum lagi, lanjut Mahfud, masih ada pula masalah-masalah klasik seperti subsidi yang tidak sampai kepada petani. Padahal, anggaran subsidi bagi petani sudah besar.
Dalam orasinya, Mahfud memberi perhatian serius atas kredit macet petani dan nelayan. Ia menegaskan, menghapus kredit macet itu jadi salah satu program Ganjar-Mahfud.
"Kepada petani dan nelayan yang kreditnya macet, kalau Ganjar-Mahfud terpilih, semua kredit ini akan dibebaskan, akan diputihkan, sebagai bentuk perhatian terhadap kesejahteraan rakyat," kata Mahfud.
Apalagi, ia menyampaikan, catatan dari tim Ganjar-Mahfud sekarang kredit macet yang dialami petani dan nelayan sudah sangat besar. Jumahnya mencapai Rp687 miliar.
"Di mana petani diberi pinjaman untuk membantu agar pertaniannya bagus, agar usahanya bagus, tapi kredit macet karena fasilitas dari pemerintah kurang memadai," ujar Mahfud.
Di depan lebih dari 10.000 masyarakat yang hadir, Mahfud menyampaikan keprihatinan terhadap dunia tani di Indonesia. Terutama, atas menurunnya minat tani di Indonesia.
Saat ini, ia menerangkan, tidak cuma jumlah petani yang terus mengalami penurunan. Tapi, jumlah lahan pertanian di Indonesia terus berkurang karena jadi lahan industri.
Belum lagi, lanjut Mahfud, masih ada pula masalah-masalah klasik seperti subsidi yang tidak sampai kepada petani. Padahal, anggaran subsidi bagi petani sudah besar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda