Sikap Gibran di Debat Cawapres Dinilai Berpotensi Turunkan Elektabilitas Paslon Nomor 2
Senin, 22 Januari 2024 - 21:57 WIB
JAKARTA - Calon Wakil Presiden (Cawapres) Nomor Urut 2, Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan negatif dalam debat keeempat Pilpres 2024 yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Plenary Hall, Jakarta Conventional Center (JCC), Senayan, Minggu (21/1/2024) malam. Gestur dan ucapan Gibran dinilai tidak menghargai kandidat lainnya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.
Penilaian ini disampaikan Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menanggapi debat cawapres kemarin malam. "Sejumlah kata atau pilihan diksi dan gesturnya pada saat debat berlangsung sama sekali sudah tidak menghargai dua debater lainnya, Mahfud dan Cak Imin," ujarnya, Senin (22/1/2024).
Menurut Emrus, gestur dan ucapan yang tidak menghargai rival justru akan merugikan pasangan Prabowo-Gibran sendiri karena berpotensi menurunkan elektabilitas pasangan tersebut. "Ini berpotensi menggerus posisi elektabilitas Prabowo-Gibran," katanya.
Banyak pihak yang juga menyayangkan pertanyaan yang diajukan Gibran sebagai pertanyaan yang tidak penting. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai pertanyaan seorang mahasiswa ke dosen. Saat itu Gibran mengajukan pertanyaan bagaimana cara mengatasi greenflation.
Pertanyaan ini kemudian dijawab Mahfud MD dengan menjelaskan soal inflasi hijau, ekonomi sirkular. Namun, jawaban ini kemudian direspons Gibran dengan bahasa tubuh yang seolah-olah meledek Mahfud. Gibran lalu menjelaskan greenflation dengan gerakan rompi kuning yang terjadi di Prancis beberapa tahun lalu.
Mahfud lalu membalas dengan menyebutkan penjelasan Gibran sebagai suatu yang mengada-ada. "Gila ini, ngarang-ngarang tidak karuan, mengaitkan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud.
Mahfud pun memilih menyerahkan sesi tanya jawab ini ke moderator karena mengganggap pertanyaan Gibran tidak jelas dan tidak layak dijawab.
Ganjar-Mahfud Rebound
Penilaian ini disampaikan Pakar Komunikasi Politik dari Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing menanggapi debat cawapres kemarin malam. "Sejumlah kata atau pilihan diksi dan gesturnya pada saat debat berlangsung sama sekali sudah tidak menghargai dua debater lainnya, Mahfud dan Cak Imin," ujarnya, Senin (22/1/2024).
Baca Juga
Menurut Emrus, gestur dan ucapan yang tidak menghargai rival justru akan merugikan pasangan Prabowo-Gibran sendiri karena berpotensi menurunkan elektabilitas pasangan tersebut. "Ini berpotensi menggerus posisi elektabilitas Prabowo-Gibran," katanya.
Banyak pihak yang juga menyayangkan pertanyaan yang diajukan Gibran sebagai pertanyaan yang tidak penting. Bahkan ada yang menyebutnya sebagai pertanyaan seorang mahasiswa ke dosen. Saat itu Gibran mengajukan pertanyaan bagaimana cara mengatasi greenflation.
Pertanyaan ini kemudian dijawab Mahfud MD dengan menjelaskan soal inflasi hijau, ekonomi sirkular. Namun, jawaban ini kemudian direspons Gibran dengan bahasa tubuh yang seolah-olah meledek Mahfud. Gibran lalu menjelaskan greenflation dengan gerakan rompi kuning yang terjadi di Prancis beberapa tahun lalu.
Mahfud lalu membalas dengan menyebutkan penjelasan Gibran sebagai suatu yang mengada-ada. "Gila ini, ngarang-ngarang tidak karuan, mengaitkan sesuatu yang tidak ada," kata Mahfud.
Mahfud pun memilih menyerahkan sesi tanya jawab ini ke moderator karena mengganggap pertanyaan Gibran tidak jelas dan tidak layak dijawab.
Ganjar-Mahfud Rebound
tulis komentar anda