Ganjar Terima Masukan Pengurus Gereja soal Papua hingga Kondisi Daerah Terpencil
Senin, 22 Januari 2024 - 11:38 WIB
Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo di Kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Graha Oikumene, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024). Foto/MPI
JAKARTA - Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menerima masukan dari para pengurus gereja terkait daerah terpencil hingga realisasi konsep Papua Damai. Adapun masukan itu disampaikan mereka saat pertemuan dengan Ganjar di Kantor Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Graha Oikumene, Salemba, Jakarta Pusat, Senin (22/1/2024) pagi.
Ganjar mengaku selain hadir untuk sarapan pagi bersama para pengurus PGI, dirinya juga memberikan waktu dialog bicara soal kebangsaan dan bagaimana Indonesia menatap masa depan kepada para pendeta dari berbagai daerah.
"Dan tadi ada beberapa pertanyaan-pertanyaan dari warga terkait kondisi daerah masing-masing, dan mereka ternyata sangat peduli kepada lingkungan daerahnya, pada kondisi daerahnya, dan ada harapan-harapan perbaikan untuk pulau terluar, pulau terpencil, akses pendidikan (dan kesehatan)," jelas Ganjar.
Tak hanya itu, calon presiden yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tersebut juga mengungkapkan ada pendeta asli Papua yang menanyakan kapan Papua bisa damai.
"Kemudian tadi ada yang dari Papua menanyakan, Pak Ganjar konsep Papua damai kok enggak jalan-jalan, apa yang bisa kita lakukan. Boleh enggak representasi dari mereka bertemu dengan saya. Mari kita desain bersama-sama, tapi kita harus membangun konsesus, agar kita bisa bersepakat," ungkap Ganjar.
"Ini contoh-contoh saja, jadi sangat dinamis sekali. Saya berterima kasih sekali kepada PGI," pungkasnya.
Ganjar didampingi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid serta Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) dalam pertemuan di Kantor PGI itu. Hadir juga Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom turut memberi sambutan dalam acara tersebut.
Ganjar mengaku selain hadir untuk sarapan pagi bersama para pengurus PGI, dirinya juga memberikan waktu dialog bicara soal kebangsaan dan bagaimana Indonesia menatap masa depan kepada para pendeta dari berbagai daerah.
"Dan tadi ada beberapa pertanyaan-pertanyaan dari warga terkait kondisi daerah masing-masing, dan mereka ternyata sangat peduli kepada lingkungan daerahnya, pada kondisi daerahnya, dan ada harapan-harapan perbaikan untuk pulau terluar, pulau terpencil, akses pendidikan (dan kesehatan)," jelas Ganjar.
Tak hanya itu, calon presiden yang didukung Partai Persatuan Indonesia (Perindo) tersebut juga mengungkapkan ada pendeta asli Papua yang menanyakan kapan Papua bisa damai.
"Kemudian tadi ada yang dari Papua menanyakan, Pak Ganjar konsep Papua damai kok enggak jalan-jalan, apa yang bisa kita lakukan. Boleh enggak representasi dari mereka bertemu dengan saya. Mari kita desain bersama-sama, tapi kita harus membangun konsesus, agar kita bisa bersepakat," ungkap Ganjar.
"Ini contoh-contoh saja, jadi sangat dinamis sekali. Saya berterima kasih sekali kepada PGI," pungkasnya.
Ganjar didampingi Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Yenny Wahid serta Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo (HT) dalam pertemuan di Kantor PGI itu. Hadir juga Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pendeta Gomar Gultom turut memberi sambutan dalam acara tersebut.
(rca)
tulis komentar anda