Tinjau Bantuan Pangan di Awal 2024, Airlangga: Akan Menopang Daya Beli Masyarakat
Minggu, 21 Januari 2024 - 01:41 WIB
GARUT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto meninjau langsung proses penyaluran bantuan pangan kepada Penerima Bantuan Pangan (PBP) di wilayah Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (20/1/2024). Peninjauan itu dilakukannya untuk memastikan kelancaran dan ketepatan sasaran penyaluran bantuan tersebut.
Penyaluran bantuan tersebut pada tahun ini adalah kelanjutan penyaluran bantuan pangan yang telah diberikan sejak 2023. Program tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memutuskan untuk memperpanjang penyaluran bantuan pangan hingga Juni 2024.
“Bantuan pangan ini tentu menjadi bagian dari penanganan El Nino akibat dari panen yang berubah, mundur. Di Jawa 2 bulan, di luar Jawa ada yang 3 bulan. Nah, program ini dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata Airlangga.
Dia mengatakan, dengan adanya bantuan ini, masyarakat dibantu untuk kebutuhan sehari-hari. “Sehingga kita berharap masih ada hal yang mereka bisa lakukan untuk belanja yang lain,” kata Ketua Umum Partai Golkar ini.
Airlangga dalam kegiatan tersebut juga berdialog dengan para PBP dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 5 PBP dari 150 PBP yang hadir. Adapun jumlah alokasi bantuan pangan beras di Kabupaten Garut tercatat sejumlah 296.885 PBP di 2024.
Adanya bantuan yang diberikan pemerintah itu disambut baik masyarakat yang hadir. Mereka mengakui bantuan itu sangat membantu meringankan kebutuhan pangan beras mereka sehari-hari. Mereka juga meminta program bantuan pangan dapat terus dilanjutkan oleh pemerintah. Masyarakat juga berharap agar jumlah bantuan diperbanyak.
“Dengan penyaluran bantuan pangan ini, kita juga menopang daya beli masyarakat yang pada gilirannya kalau inflasi rendah, daya belinya bisa kuat, maka itu bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Jadi saya katakan bahwa bansos itu memang hal yang kita dorong untuk juga memulihkan perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manansang atau dikenal Edwin Libels, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Deputi Pangan Kemenko Perekonomian Muhammad Saifulloh, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, perwakilan PT Pos Indonesia, dan Perum Bulog.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
Penyaluran bantuan tersebut pada tahun ini adalah kelanjutan penyaluran bantuan pangan yang telah diberikan sejak 2023. Program tersebut sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang telah memutuskan untuk memperpanjang penyaluran bantuan pangan hingga Juni 2024.
“Bantuan pangan ini tentu menjadi bagian dari penanganan El Nino akibat dari panen yang berubah, mundur. Di Jawa 2 bulan, di luar Jawa ada yang 3 bulan. Nah, program ini dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga daya beli masyarakat,” kata Airlangga.
Dia mengatakan, dengan adanya bantuan ini, masyarakat dibantu untuk kebutuhan sehari-hari. “Sehingga kita berharap masih ada hal yang mereka bisa lakukan untuk belanja yang lain,” kata Ketua Umum Partai Golkar ini.
Airlangga dalam kegiatan tersebut juga berdialog dengan para PBP dan menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 5 PBP dari 150 PBP yang hadir. Adapun jumlah alokasi bantuan pangan beras di Kabupaten Garut tercatat sejumlah 296.885 PBP di 2024.
Adanya bantuan yang diberikan pemerintah itu disambut baik masyarakat yang hadir. Mereka mengakui bantuan itu sangat membantu meringankan kebutuhan pangan beras mereka sehari-hari. Mereka juga meminta program bantuan pangan dapat terus dilanjutkan oleh pemerintah. Masyarakat juga berharap agar jumlah bantuan diperbanyak.
“Dengan penyaluran bantuan pangan ini, kita juga menopang daya beli masyarakat yang pada gilirannya kalau inflasi rendah, daya belinya bisa kuat, maka itu bisa menumbuhkan pertumbuhan ekonomi. Jadi saya katakan bahwa bansos itu memang hal yang kita dorong untuk juga memulihkan perekonomian nasional,” pungkas Airlangga.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kemenko Perekonomian Rizal Edwin Manansang atau dikenal Edwin Libels, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Asisten Deputi Pangan Kemenko Perekonomian Muhammad Saifulloh, Wakil Ketua DPR Lodewijk Freidrich Paulus, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily, perwakilan PT Pos Indonesia, dan Perum Bulog.
Lihat Juga: Ikuti Kebijakan Pusat, Pemprov DKI Jakarta Pastikan Program Bansos Tidak Berkaitan dengan Masa Pilkada
(rca)
tulis komentar anda