JK Beberkan Asal Muasal Lahan 340.000 Hektare Milik Prabowo Subianto
Kamis, 11 Januari 2024 - 12:56 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) RI ke-10 dan 12, Jusuf Kalla (JK) buka-bukaan soal asal muasal lahan 340.000 hektare milik capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang disinggung Anies Baswedan dalam debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta pada Minggu, 7 Januari 2024 malam. Lahan yang tersebut berada di wilayah Kalimantan Timur.
"Karena di debat pembicaraan di TV juga banyak yang sampaikan itu yang mengatakan lahan yang dimaksud Anies di Kalimantan yang dikuasai oleh Pak Prabowo, itu saya yang memberikan," kata JK di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (11/1/2024).
JK menjelaskan awal dirinya menjabat sebagai Wapres ke-10 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo mendatanginya dan hendak melanjutkan bisnis pabrik kertas milik pengusaha Bob Hasan yang macet di salah satu bank BUMN.
"Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat itu datang Pak Prabowo menemui saya di kantor, karena saya sudah kenal lama baik, teman baik lah. Saya bilang silakan duduk Pak Jenderal. Ada apa ini saya bilang?. Dia ingin untuk melanjutkan bisnis, ingin membeli PT. Kiani Kertas, pabrik kertas di Kalimantan itu milik Bob Hasan yang macet di bank," ujarnya.
Selanjutnya, JK menelpon Direktur Utama Bank BUMN kala itu menanyakan terkait pabrik kertas yang macet. JK menyebut lahan pabrik kertas hendak dijual seharga ratusan juta dollar.
"Dia bilang sekarang kita mau jual 150 juta dollar, dan sudah ada peminatnya dari Singapura sudah mau beli. Saya bilang jangan jual ke Singapura lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional jangan ke asing. Saya pegang selalu prinsip gitu. Boleh Pak asal cash tidak boleh restrukturisasi pinjaman lagi dipinjamkan lagi harus cash. Jadi di depan saya, masih ada Pak Prabowo saya sampaikan ini boleh tapi cash 150 juta dollar. Mau gak? Mau," ucap JK.
"Jadi sekarang saya bilang setelah ini anda pergi ke Mandiri ketemu Pak Agus, ketemulah. Deal, saya dengar beberapa waktu kemudian maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu," tambahnya.
"Karena di debat pembicaraan di TV juga banyak yang sampaikan itu yang mengatakan lahan yang dimaksud Anies di Kalimantan yang dikuasai oleh Pak Prabowo, itu saya yang memberikan," kata JK di kediamannya Jalan Brawijaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (11/1/2024).
JK menjelaskan awal dirinya menjabat sebagai Wapres ke-10 era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Prabowo mendatanginya dan hendak melanjutkan bisnis pabrik kertas milik pengusaha Bob Hasan yang macet di salah satu bank BUMN.
"Kira-kira 10 hari setelah saya menjabat itu datang Pak Prabowo menemui saya di kantor, karena saya sudah kenal lama baik, teman baik lah. Saya bilang silakan duduk Pak Jenderal. Ada apa ini saya bilang?. Dia ingin untuk melanjutkan bisnis, ingin membeli PT. Kiani Kertas, pabrik kertas di Kalimantan itu milik Bob Hasan yang macet di bank," ujarnya.
Selanjutnya, JK menelpon Direktur Utama Bank BUMN kala itu menanyakan terkait pabrik kertas yang macet. JK menyebut lahan pabrik kertas hendak dijual seharga ratusan juta dollar.
"Dia bilang sekarang kita mau jual 150 juta dollar, dan sudah ada peminatnya dari Singapura sudah mau beli. Saya bilang jangan jual ke Singapura lebih baik dibeli oleh pengusaha nasional jangan ke asing. Saya pegang selalu prinsip gitu. Boleh Pak asal cash tidak boleh restrukturisasi pinjaman lagi dipinjamkan lagi harus cash. Jadi di depan saya, masih ada Pak Prabowo saya sampaikan ini boleh tapi cash 150 juta dollar. Mau gak? Mau," ucap JK.
"Jadi sekarang saya bilang setelah ini anda pergi ke Mandiri ketemu Pak Agus, ketemulah. Deal, saya dengar beberapa waktu kemudian maka dia bayar dan itu kemudian jadi milik Pak Prabowo pabrik itu," tambahnya.
tulis komentar anda