BMKG Sebut Gempa di Tanimbar Maluku Tidak Berpotensi Tsunami
Selasa, 02 Januari 2024 - 07:36 WIB
JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG ) melaporkan gempa dengan kekuatan M5,1 mengguncang wilayah Tanimbar, Maluku, pukul 06.10.36 WIB, Selasa (2/1/2024).
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,03° LS ; 129,99° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 179 Km arah BaratLaut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 152 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab lempeng banda," ungkap Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya.
Daryono mengatakan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan Geser Naik (Oblique Thrust).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Maluku Tengah; Dawelor Dawera dan Pulau-Pulau Babar Maluku Barat Daya dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Sementara hingga pukul 06.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
Hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,0. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 7,03° LS ; 129,99° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 179 Km arah BaratLaut Tanimbar, Maluku pada kedalaman 152 km.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam slab lempeng banda," ungkap Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resminya.
Baca Juga
Daryono mengatakan, dari hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan Geser Naik (Oblique Thrust).
Berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Amahai, Maluku Tengah; Dawelor Dawera dan Pulau-Pulau Babar Maluku Barat Daya dengan skala intensitas II - III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah).
Terasa getaran seakan akan truk berlalu). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. "Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," tegas Daryono.
Sementara hingga pukul 06.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).
(maf)
tulis komentar anda