MUI dan Tokoh Lintas Agama Sepakati 7 Poin Wujudkan Pemilu Damai 2024
Kamis, 21 Desember 2023 - 19:30 WIB
JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) bersama sejumlah tokoh lintas agama menyepakati tujuh poin untuk mewujudkan pemilu damai 2024. Salah satu poinnya, menolak politisasi agama atau penggunaan simbol-simbol agama untuk kepentingan elektoral semata.
Komitmen tersebut disepakati para tokoh agama dalam Fokus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan Strategi Dakwah dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersatukan manhaj (metode) dakwah pada semua agama dalam mempersatukan bangsa menjelang pemilu.
"Situasi menjelang pemilu ini cukup menghawatirkan karena sudah mulai adanya gangguan terhadap kedamaian pemilu, dan pintu masuk yang paling mudah untuk menciptakan gangguan terhadap pemilu melalui narasi keagamaan atau politisasi agama.
Bahkan, kata Kiai Cholil, fenomena gangguan melalui benturan internal umat beragama dan antarumat beragama mulai tampak. Dengan kumpulnya tokoh-tokoh agama dan bersepakat dalam pemilu damai ini maka potensi kerawanan sosial dapat diminimalisasi.
Hadir dalam FGD ini Sekretaris KWI Paulus C Siswantoko, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa - Sabha Walaka - PHDI Maylen TNI (Purn) Dr. Putu Sastra Winparta, Ketum MATAKIN Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D, Sekretaris PGI Pdt. Jimmy Marcos Immanuel Sormin, dan Ketum Permabudhi Prof. Dr. Philip Kuntjoro Widjaja.
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr. KH. Ahmad Zubaidi, MA menyampaikan, dalam kegiatan disepakati 7 poin sebagai komitmen tokoh-tokoh agama dalam mendukung pemilu damai. "Ketujuh poin itu telah dideklarasikan oleh 6 perwakilan tokoh agama sebagai komitmen bersama mengawal pemilu damai," ucapnya.
Komitmen tersebut disepakati para tokoh agama dalam Fokus Group Discussion (FGD) untuk merumuskan Strategi Dakwah dalam menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa pada Pemilu 2024 yang diselenggarakan Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Aula Buya Hamka MUI Pusat, Kamis (21/12/2023).
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH M Cholil Nafis mengatakan, kegiatan ini dimaksudkan untuk mempersatukan manhaj (metode) dakwah pada semua agama dalam mempersatukan bangsa menjelang pemilu.
Baca Juga
"Situasi menjelang pemilu ini cukup menghawatirkan karena sudah mulai adanya gangguan terhadap kedamaian pemilu, dan pintu masuk yang paling mudah untuk menciptakan gangguan terhadap pemilu melalui narasi keagamaan atau politisasi agama.
Bahkan, kata Kiai Cholil, fenomena gangguan melalui benturan internal umat beragama dan antarumat beragama mulai tampak. Dengan kumpulnya tokoh-tokoh agama dan bersepakat dalam pemilu damai ini maka potensi kerawanan sosial dapat diminimalisasi.
Hadir dalam FGD ini Sekretaris KWI Paulus C Siswantoko, Wakil Ketua Bidang Ideologi dan Kesatuan Bangsa - Sabha Walaka - PHDI Maylen TNI (Purn) Dr. Putu Sastra Winparta, Ketum MATAKIN Dr. Drs. Chandra Setiawan, M.M., Ph.D, Sekretaris PGI Pdt. Jimmy Marcos Immanuel Sormin, dan Ketum Permabudhi Prof. Dr. Philip Kuntjoro Widjaja.
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr. KH. Ahmad Zubaidi, MA menyampaikan, dalam kegiatan disepakati 7 poin sebagai komitmen tokoh-tokoh agama dalam mendukung pemilu damai. "Ketujuh poin itu telah dideklarasikan oleh 6 perwakilan tokoh agama sebagai komitmen bersama mengawal pemilu damai," ucapnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda