Ahmad Rofiq Sebut Saksi TPS Perindo Bakal Dibekali Aplikasi Hitung Cepat
Kamis, 21 Desember 2023 - 17:30 WIB
YOGYAKARTA - DPP Partai Persatuan Indonesia (Perindo) akan membekali saksi Tempat Pemungutan Suara (TPS) dengan aplikasi hitung cepat. Aplikasi ini memungkinkan semua kader partai dapat memonitor secara cepat perolehan suara tanpa menunggu pengumuman hasil rekapan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq menuturkan, aplikasi ini sesungguhnya ingin menjadi role model bagi Partai Perindo yang sudah aware terhadap teknologi dan keterbukaan informasi. Sistem aplikasi ini bisa dijalankan selama proses perhitungan suara usai pencoblosan nanti.
"Dengan begitu setelah perhitungan pemilu maka secara nasional kita sudah bisa mengetahui Partai Perindo itu sudah mendapatkan beberapa suara, berapa kursi," katanya di Yogyakarta, Kamis (21/12/2023).
Aplikasi ini bakal menjadi role model karena di sistem itu juga Partai Perindo sudah menggunakan sistem perhitungan sains. perhitungan sains itu adalah perhitungan yang diperintahkan oleh undang-undang. sehingga begitu saksi menginput hasil perolehan suara di setiap TPS maka dengan cepat data tersebut dapat terbaca secara nasional.
Dengan demikian, maka pihaknya bisa langsung mengetahui berapa perolehan suara ataupun perolehan kursinya baik tingkat kabupaten, provinsi ataupun nasional tanpa harus menunggu keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini tentu bakan mempercepat proses perhitungan internal Partai Perindo.
"Dengan aplikasi ini kita bisa segera mengetahui DIY berapa kursi yang dihasilkan di tingkat pusat provinsi dan kabupaten dengan sistem kita akan terbantu tanpa harus menunggu keputusan KPU RI," tambahnya.
Ketua DPW Partai Perindo DIY Brigjen TNI (Purn) Bonifasius Widiyanto menambahkan, karena bakal membawa aplikasi dari DPP maka pihaknya dalam mencari saksi juga sebisa mungkin harus menguasai IT.
ā€¯Minimal adalah pengoperasian android. Syarat menguasai IT tersebut memang sempat menjadi kendala dalam perekrutan para saksi hingga akhirnya diputuskan mencari saksi dari kalangan muda. Kita kebanyakan di usia di bawah 50 tahun nanti saksinya," katanya.
Dia mengaku secara khusus nanti bakal mendesak para saksi untuk menguasai aplikasi tersebut. Beberapa strategi telah mereka siapkan untuk memberi pelatihan teknis berkaitan dengan penggunaan aplikasi tersebut.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Perindo Ahmad Rofiq menuturkan, aplikasi ini sesungguhnya ingin menjadi role model bagi Partai Perindo yang sudah aware terhadap teknologi dan keterbukaan informasi. Sistem aplikasi ini bisa dijalankan selama proses perhitungan suara usai pencoblosan nanti.
"Dengan begitu setelah perhitungan pemilu maka secara nasional kita sudah bisa mengetahui Partai Perindo itu sudah mendapatkan beberapa suara, berapa kursi," katanya di Yogyakarta, Kamis (21/12/2023).
Aplikasi ini bakal menjadi role model karena di sistem itu juga Partai Perindo sudah menggunakan sistem perhitungan sains. perhitungan sains itu adalah perhitungan yang diperintahkan oleh undang-undang. sehingga begitu saksi menginput hasil perolehan suara di setiap TPS maka dengan cepat data tersebut dapat terbaca secara nasional.
Dengan demikian, maka pihaknya bisa langsung mengetahui berapa perolehan suara ataupun perolehan kursinya baik tingkat kabupaten, provinsi ataupun nasional tanpa harus menunggu keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Hal ini tentu bakan mempercepat proses perhitungan internal Partai Perindo.
"Dengan aplikasi ini kita bisa segera mengetahui DIY berapa kursi yang dihasilkan di tingkat pusat provinsi dan kabupaten dengan sistem kita akan terbantu tanpa harus menunggu keputusan KPU RI," tambahnya.
Ketua DPW Partai Perindo DIY Brigjen TNI (Purn) Bonifasius Widiyanto menambahkan, karena bakal membawa aplikasi dari DPP maka pihaknya dalam mencari saksi juga sebisa mungkin harus menguasai IT.
ā€¯Minimal adalah pengoperasian android. Syarat menguasai IT tersebut memang sempat menjadi kendala dalam perekrutan para saksi hingga akhirnya diputuskan mencari saksi dari kalangan muda. Kita kebanyakan di usia di bawah 50 tahun nanti saksinya," katanya.
Dia mengaku secara khusus nanti bakal mendesak para saksi untuk menguasai aplikasi tersebut. Beberapa strategi telah mereka siapkan untuk memberi pelatihan teknis berkaitan dengan penggunaan aplikasi tersebut.
Lihat Juga: Jadi Waketum 5 Perindo, Angkie Yudistia Bakal Gunakan Pengalamannya untuk Kemenangan Partai
(cip)
tulis komentar anda