Syarief Hasan: Jangan Ragukan Jiwa Pancasila Para Santri
Minggu, 09 Agustus 2020 - 10:02 WIB
CIANJUR - Wakil Ketua MPR Syarief Hasan meminta kepada pihak-pihak agar tidak sekali-kali meragukan jiwa pancasila yang dimiliki para santiwan-santriwati yang mengenyam pendidikan di pondok pesantren. Sebab, selama ini pesantren dianggap sebagai garda terdepan penjaga pancasila.
"Saya perlu tegaskan kepada pihak-pihak yang masih meragukan jiwa pancasila para santriwan dan santriwati maka merekalah yang sebenarnya yang tidak pancasilais," kata Syarief Hasan saat acara 'Sosialisasi Empat Pilar' di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Khodijiyyah Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).
Dalam acara tersebut turut dihadiri Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Al Khodijiyyah KH Deni Hamdani, Ketua MUI Cianjur, Jajaran Pemkab Cianjur, puluhan tokoh masyarakat dan ratusan santri, serta puluhan masyarakat sekitar. (Baca juga: AHY Posting Foto Bareng Prabowo, Netizen Sebut Pasangan Ideal 2024 )
Syarief menceritakan, sejarah berdirinya republik Indonesia dan kelahiran pancasila didukung penuh oleh sebagian besar ulama. Jadi, pancasila itu sudah final dan tidak boleh diubah-ubah lagi.
"Coba banyangkan pancasila ini yang ditetapkan pada 17 Agustus 1945 adalah pancasila sebenarnya yang kita anut, kita sadari, kita ikuti, adalah final bagi kita," tegasnya.
Jadi, lanjut dia, sebagai umat Islam, pihaknya menghormati dan memegang penuh bahwa pancasila yang lima sila, yang menjadi amanah dan mengantar bangsa kedepan labih baik, harus tetap dijaga dan dipertahankan dengan titik darah penghabisan.
"Makanya, tidak tepat jika kita mengatakan, ada yang mempertentangkan pancasila dengan agama Islam. nah, mereka itulah orang-orang yang tidak pancasilais," terangnya seraya diiringi tepuk tangan ratusan santri. (Baca juga: Kehadiran Megawati di KLB Gerindra Sinyal Kuat Arah Politik 2024 )
Sesuai dengan komitmen yang dibangun oleh panitia 9, ketuhanan yang maha esa merupakan alinea yang pertama. Sementara, konsep awal dari pancasila itu adalah di alinea yang ke lima atau yang terakhir.
"Sekali lagi kita tegaskan, berkat perjuangan umat Islam, tokoh-tokoh umat Islam, salah satunya pendiri NU KH Hasyim Asyari, maka alhamdulillah, ketuhanan yang maha esa merupakan sila yang pertama dalam pancasila," katanya.
"Saya perlu tegaskan kepada pihak-pihak yang masih meragukan jiwa pancasila para santriwan dan santriwati maka merekalah yang sebenarnya yang tidak pancasilais," kata Syarief Hasan saat acara 'Sosialisasi Empat Pilar' di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Al Khodijiyyah Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (8/8/2020).
Dalam acara tersebut turut dihadiri Pengasuh Ponpes Nurul Hidayah Al Khodijiyyah KH Deni Hamdani, Ketua MUI Cianjur, Jajaran Pemkab Cianjur, puluhan tokoh masyarakat dan ratusan santri, serta puluhan masyarakat sekitar. (Baca juga: AHY Posting Foto Bareng Prabowo, Netizen Sebut Pasangan Ideal 2024 )
Syarief menceritakan, sejarah berdirinya republik Indonesia dan kelahiran pancasila didukung penuh oleh sebagian besar ulama. Jadi, pancasila itu sudah final dan tidak boleh diubah-ubah lagi.
"Coba banyangkan pancasila ini yang ditetapkan pada 17 Agustus 1945 adalah pancasila sebenarnya yang kita anut, kita sadari, kita ikuti, adalah final bagi kita," tegasnya.
Jadi, lanjut dia, sebagai umat Islam, pihaknya menghormati dan memegang penuh bahwa pancasila yang lima sila, yang menjadi amanah dan mengantar bangsa kedepan labih baik, harus tetap dijaga dan dipertahankan dengan titik darah penghabisan.
"Makanya, tidak tepat jika kita mengatakan, ada yang mempertentangkan pancasila dengan agama Islam. nah, mereka itulah orang-orang yang tidak pancasilais," terangnya seraya diiringi tepuk tangan ratusan santri. (Baca juga: Kehadiran Megawati di KLB Gerindra Sinyal Kuat Arah Politik 2024 )
Sesuai dengan komitmen yang dibangun oleh panitia 9, ketuhanan yang maha esa merupakan alinea yang pertama. Sementara, konsep awal dari pancasila itu adalah di alinea yang ke lima atau yang terakhir.
"Sekali lagi kita tegaskan, berkat perjuangan umat Islam, tokoh-tokoh umat Islam, salah satunya pendiri NU KH Hasyim Asyari, maka alhamdulillah, ketuhanan yang maha esa merupakan sila yang pertama dalam pancasila," katanya.
tulis komentar anda