Ganjar-Mahfud Nomor Urut 3, TPN: Kalau Bangsa Mau Dibangun Kuncinya Persatuan

JAKARTA - Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional ( TPN ) Ganjar-Mahfud, Sunanto memaknai nomor urut 3 yang didapat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud MD merupakan cerminan Sila ke-3 dalam Pancasila. Nomor urut 3 juga diyakini membawa keberkahan.

"Kalau saya sih ini bahwa nomor 3 itu berkah ya, keberkahan. Kedua adalah sesuai dengan sila ke-3 yakni persatuan Indonesia, jadi menyatukan yang berbeda-beda,” ujar pria yang akrab disapa Cak Nanto saat dihubungi, Jumat (17/11/2023).

Kendati demikian, Cak Nanto merasa nomor urut 3 patut dipilih rakyat. Pasalnya, ia merasa, paslon capres-cawapres nomor urut tiga bisa mempersatukan dan menjaga bangsa.





"Iya kalau selama bangsa ini mau dibangun kuncinya persatuan, karena berdirinya bangsa juga dibangun dengan persatuan karena bersatunya banyak orang. Makanya, perlu menyatukan perbedaan-perbedaan dan nomor 3 adalah menyatukan perbedaan dalam rangka untuk membangun bangsa kita," ujarnya.

Dengan persatuan, Cak Nanto merasa keadilan dan rasa bergotong-royong juga akan tercapai. Apalagi, Cak Nanto mengartikan, perbedaan sengaja diciptakan tuhan agar manusia bisa bersatu.

"Tuhan melahirkan perbedaan, yang paling prinsip dalam proses kemanusiaan adalah menyatukan perbedaan-perbedaan dalam membangun bangsa," katanya.

Atas dasar itu, ia mengatakan, persatuan tak pandang bulu. Menurutnya, persatuan merupakan ruang yang dibagi untuk bersama guna memajukan suatu bangsa.

"Dan itu tercermin di Pak Ganjar dan Pak Mahfud, apa yang kurang dari Pak Ganjar? Membangun bangsa dan prosesnya tanpa harus mengkhianati proses, itu proses sudah dilakukan, track recordnya jelas dan sudah teruji, merakyat semua itu dilakukan dalam proses pengabdian beliau," tandasnya.

Sekadar informasi, paslon capres-cawapres Ganjar Pranowo - Mahfud MD telah resmi mendapatkan nomor urut 3 dalam pengundian Pilpres 2024 di Kantor KPU, Selasa (14/11/2023) malam. Ganjar kemudian mengacungkan salam metal tiga jari, yang kini telah menjadi pose ikonik di kalangan pendukung dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).