Ganjar Selangkah Lebih Maju soal Dukungan ke Palestina, Relawan: Sebelumnya Dicaci, Kini Dipuji
Rabu, 08 November 2023 - 03:01 WIB
JAKARTA - Presidium Ganjar-Mahfud (GaMa) Centre Sutrisno Pangaribuan mengemukakan pandangannya mengenai banyaknya politikus yang memberikan pernyataan terkait solidaritas dengan Palestina seiring meningkatnya eskalasi serangan militer Israel di Gaza.
Seperti yang telah diketahui pada Minggul (5/11/2023), telah diadakan acara besar dalam rangka mendukung Palestina di kawasan Monas yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai sektor, termasuk unsur pemerintah, lembaga legislatif, dan bahkan mengundang calon presiden.
Sebelumnya, para anggota DPR secara bersama-sama memakai syal bertuliskan Indonesia-Palestina sebagai tanda dukungan solidaritas kepada Palestina.
Sutrisno berpendapat bahwa para pelaku politik tiba-tiba menunjukkan solidaritas dengan Palestina dan menggunakan situasi ini, terutama karena pemilihan umum akan datang. Ini berbeda dengan Ganjar Pranowo, menurut Sutrisno, yang jauh sebelumnya telah menolak Israel untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia.
“Publik akhirnya sadar bahwa para politisi mulai berani menyatakan sikap karena pemilu sudah dekat. Berbeda dengan Ganjar yang tidak mau ikut-ikutan mendadak Palestina. Ganjar yang sebelumnya dicaci, dimaki, kini malah dipuji, disebut sebagai pemimpin yang berani,” ujar Sutrisno.
Sebelumnya pada bulan Maret yang lalu, Ganjar Pranowo menjadi perhatian media sosial karena dianggap memiliki peran tidak langsung dalam pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Akibatnya, popularitasnya mengalami penurunan pada saat itu.
Seharusnya, turnamen FIFA tersebut dijadwalkan untuk digelar di beberapa kota di Indonesia antara tanggal 20 Mei hingga 11 Juni, termasuk Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Gianyar. Namun, FIFA memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelenggaraan ke Argentina karena berbagai masalah yang ada di Indonesia, terutama yang terkait dengan situasi politik, termasuk peran Ganjar yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
PDIP bersama dengan para kepala daerah kader partai kepala banteng bermoncong putih itu termasuk Ganjar secara serentak mengeluarkan pernyataan menentang partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan diadakan di Indonesia. FIFA akhirnya membatalkan penyelenggaraan turnamen tersebut di Indonesia dengan alasan tertentu.
Banyak yang setuju bahwa penyebab utama pembatalan tersebut adalah masalah politik, termasuk perbedaan pendapat dengan Ganjar yang menentang partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Seperti yang telah diketahui pada Minggul (5/11/2023), telah diadakan acara besar dalam rangka mendukung Palestina di kawasan Monas yang dihadiri oleh sejumlah tokoh dari berbagai sektor, termasuk unsur pemerintah, lembaga legislatif, dan bahkan mengundang calon presiden.
Sebelumnya, para anggota DPR secara bersama-sama memakai syal bertuliskan Indonesia-Palestina sebagai tanda dukungan solidaritas kepada Palestina.
Sutrisno berpendapat bahwa para pelaku politik tiba-tiba menunjukkan solidaritas dengan Palestina dan menggunakan situasi ini, terutama karena pemilihan umum akan datang. Ini berbeda dengan Ganjar Pranowo, menurut Sutrisno, yang jauh sebelumnya telah menolak Israel untuk berpartisipasi dalam Piala Dunia U-20 yang diselenggarakan di Indonesia.
“Publik akhirnya sadar bahwa para politisi mulai berani menyatakan sikap karena pemilu sudah dekat. Berbeda dengan Ganjar yang tidak mau ikut-ikutan mendadak Palestina. Ganjar yang sebelumnya dicaci, dimaki, kini malah dipuji, disebut sebagai pemimpin yang berani,” ujar Sutrisno.
Sebelumnya pada bulan Maret yang lalu, Ganjar Pranowo menjadi perhatian media sosial karena dianggap memiliki peran tidak langsung dalam pembatalan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Akibatnya, popularitasnya mengalami penurunan pada saat itu.
Seharusnya, turnamen FIFA tersebut dijadwalkan untuk digelar di beberapa kota di Indonesia antara tanggal 20 Mei hingga 11 Juni, termasuk Palembang, Jakarta, Bandung, Solo, Surabaya, dan Gianyar. Namun, FIFA memutuskan untuk memindahkan lokasi penyelenggaraan ke Argentina karena berbagai masalah yang ada di Indonesia, terutama yang terkait dengan situasi politik, termasuk peran Ganjar yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.
PDIP bersama dengan para kepala daerah kader partai kepala banteng bermoncong putih itu termasuk Ganjar secara serentak mengeluarkan pernyataan menentang partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 yang akan diadakan di Indonesia. FIFA akhirnya membatalkan penyelenggaraan turnamen tersebut di Indonesia dengan alasan tertentu.
Banyak yang setuju bahwa penyebab utama pembatalan tersebut adalah masalah politik, termasuk perbedaan pendapat dengan Ganjar yang menentang partisipasi Israel dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda