Imbas Putusan MK, Kans Ganjar-Mahfud Salip Prabowo-Gibran Terbuka Lebar

Selasa, 07 November 2023 - 08:52 WIB
Pascaputusan MK soal batas usia capres-cawapres, elektabilitas Ganjar-Mahfud sangat mungkin bisa menyalip Prabowo-Gibran. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Lembaga Charta Politika Indonesia memetakan elektabilitas capres-cawapres di dalam survei bertajuk Peta Elektoral Pasca Putusan MK & Pendaftaran Capres-Cawapres. Survei dilakukan pada periode 26-31 Oktober 2023.

Berdasarkan simulasi head to head, elektabilitas Ganjar Pranowo-Mahfud MD terus tempel Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Ganjar-Mahfud mengantongi elektabilitas sebesar 40,6%, sedangkan Prabowo-Gibran 43,5%.

"Jadi selisih 2,9%," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat membeberkan hasil survei melalui kanal YouTube Charta Politika Indonesia, Senin (6/11/2023).



Namun melihat kondisi perpolitikan saat ini, khususnya pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres, Ganjar-Mahfud sangat bisa menyalip Prabowo-Gibran. Yunarto mengatakan, elektabilitas Prabowo telah turun pascaputusan MK dan pendaftaran capres-cawapres di KPU dilakukan.

Dari survei itu dapat dilihat tren elektabilitas Prabowo - Gibran periode 13-17 Oktober dan 26-31 Oktober merosot 2,5% dalam kurun waktu satu bulan. "Artinya terkonfirmasi ada pola yang sama bahwa ada kecenderungan di tiga nama tidak banyak berubah. Namun penurunan cukup tajam terhadap Pak Prabowo itu terjadi ketika simulasi dua nama," jelasnya.

Pada survei sebelumnya, yakni periode 13-17 Oktober 2023, Prabowo-Gibran mendapati skor elektabilitas 46%.

Sedangkan kini, hasil jajak pendapat pada 26-31 Oktober 2023 atau setelah kedua pasangan ini resmi melakukan pendaftaran capres-cawapres ke KPU dan semakin berkembangnya isu dinasti politik, elektabilitas Prabowo- Gibran merosot ke 43,5%.

Di sisi lain, elektabilitas pasangan Ganjar-Mahfud di periode yang sama terus melejit. Di periode 13-17 Oktober 2023 duet Ganjar-Mahfud mendapat 39,5%, naik menjadi 40,6% pada 26-31 Oktober 2023.

Menurut Yunarto, keberadaan Gibran sebagai cawapres membawa dampak buruk terhadap elektabilitas Prabowo. "Mungkin masih memaafkan Pak Prabowo jadi menteri, Pak Prabowo di-endorse oleh Pak Jokowi. Tapi ketika menggandeng anaknya kena dengan isu politik dinasti, dan lain-lain itu kemudian kalau kita lihat di sini potensi bahkan sudah menjadi beban elektoral buat Pak Prabowo," tandasnya.

Terlebih putusan MK mengenai batas usia capres-cawapres dinilai menjadi karpet merah memuluskan langkah Gibran menjadi cawapres dari Prabowo. "Artinya semakin isu dari mahkamah keluarga, politik dinasti ini masuk ke dalam alam pikiran masyarakat dan kemudian sentimennya masih tetap negatif saya pikir itu yang akan menjadi penghalang Pak Prabowo untuk unggul. Baik di simulasi tiga nama ataupun dua nama," jelasnya.

Dalam survei Charta Politika Indonesia ini terdapat 2.400 responden dilakukan wawancara secara tatap muka dengan minimal usia 17 tahun atau sudah memenuhi syarat pemilih di seluruh wilayah Indonesia. Adapun, ditemukan margin of error sebesar 2%.
(poe)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More