Ratusan Anak Berdoa untuk Kebebasan Palestina
Jum'at, 03 November 2023 - 14:32 WIB
Sebanyak 201 anak SD dan SMP di daerah Jayakerta, Karawang Barat bersama-sama melakukan aksi solidaritas dan doa bersama untuk perjuangan dan kebebasan Palestina pada Rabu, 1 November 2023. Foto/Istimewa
JAKARTA - Sebanyak 201 anak SD dan SMP di daerah Jayakerta, Karawang Barat bersama-sama melakukan aksi solidaritas dan doa bersama untuk perjuangan dan kebebasan Palestina pada Rabu, 1 November 2023. Mereka yang terhimpun di bawah Yayasan Nurul Ansor ini dengan penuh semangat melantangkan dukungan dengan membawa tulisan-tulisan narasi solidaritas.
Tulisan-tulisan itu seperti #WeStandWithPalestine, Indonesian Children #PrayforPalestine, serta #StopGenocide. Aksi solidaritas ini juga merupakan rangkaian dari agenda distribusi bantuan Yatim Dhuafa dari Hayrat Yardım Türkiye melalui Ayasofya Center Indonesia yang bekerja sama dengan Yayasan Nurul Ansor.
Diketahui sudah hampir sebulan ini masyarakat melihat dan mendengarkan bagaimana kepedihan rakyat Palestina. Hampir 10.000 jiwa meninggal dunia yang di antaranya ada sekitar 4.000 jiwa anak-anak, puluhan ribu jiwa terluka parah, jutaan orang mengungsi.
Kemudian, ratusan ribu bangunan hancur porak-poranda serta kepedihan lainnya. Rakhmat Abril Kholis selaku Indonesia Coordinator Hayrat Yardım Türkiye mengatakan penderitaan dan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa dilakukan oleh Israel ini patut untuk dikutuk secara bersama dan seluruh elemen.
"Kita selayaknya terus mendoakan dan mengirimkan ikhtiar bantuan terbaik untuk saudara-saudara kita di sana. Adik-adik di sini pun merasakan kesedihan yang mendalam tatkala mereka melihat anak-anak Palestina yang tak bersalah meninggal dunia, terluka dan menjadi yatim dengan seketika. Adik-adik di sini turut prihatin dan mengirimkan doa terbaik mereka untuk Palestina," kata Rakhmat Abril Kholis.
Ketua Yayasan Nurul Ansor M. Rifqi Syahrizal mengatakan, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia sudah selayaknya memiliki andil yang besar dalam upaya menciptakan kedamaian di atas dunia dan menentang segala tindakan penjajahan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang. "Kita bersama menggalang solidaritas dari seluruh elemen. Dari seluruh generasi sehingga kekuatan ini, perjuangan ini dan kebebasan Palestina bisa segera terwujud," ungkap Rifqi.
Tulisan-tulisan itu seperti #WeStandWithPalestine, Indonesian Children #PrayforPalestine, serta #StopGenocide. Aksi solidaritas ini juga merupakan rangkaian dari agenda distribusi bantuan Yatim Dhuafa dari Hayrat Yardım Türkiye melalui Ayasofya Center Indonesia yang bekerja sama dengan Yayasan Nurul Ansor.
Diketahui sudah hampir sebulan ini masyarakat melihat dan mendengarkan bagaimana kepedihan rakyat Palestina. Hampir 10.000 jiwa meninggal dunia yang di antaranya ada sekitar 4.000 jiwa anak-anak, puluhan ribu jiwa terluka parah, jutaan orang mengungsi.
Kemudian, ratusan ribu bangunan hancur porak-poranda serta kepedihan lainnya. Rakhmat Abril Kholis selaku Indonesia Coordinator Hayrat Yardım Türkiye mengatakan penderitaan dan kejahatan kemanusiaan yang luar biasa dilakukan oleh Israel ini patut untuk dikutuk secara bersama dan seluruh elemen.
"Kita selayaknya terus mendoakan dan mengirimkan ikhtiar bantuan terbaik untuk saudara-saudara kita di sana. Adik-adik di sini pun merasakan kesedihan yang mendalam tatkala mereka melihat anak-anak Palestina yang tak bersalah meninggal dunia, terluka dan menjadi yatim dengan seketika. Adik-adik di sini turut prihatin dan mengirimkan doa terbaik mereka untuk Palestina," kata Rakhmat Abril Kholis.
Ketua Yayasan Nurul Ansor M. Rifqi Syahrizal mengatakan, Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia sudah selayaknya memiliki andil yang besar dalam upaya menciptakan kedamaian di atas dunia dan menentang segala tindakan penjajahan sebagaimana yang diamanatkan oleh undang-undang. "Kita bersama menggalang solidaritas dari seluruh elemen. Dari seluruh generasi sehingga kekuatan ini, perjuangan ini dan kebebasan Palestina bisa segera terwujud," ungkap Rifqi.
(rca)
tulis komentar anda