Ganjar Serap Aspirasi Petani di Lampung, Mulai dari Pupuk hingga Harga Panen
Jum'at, 27 Oktober 2023 - 04:06 WIB
LAMPUNG - Calon presiden (capres) Partai Perindo Ganjar Pranowo menyerap aspirasi para petani di Way Jepara, Lampung Timur, Kamis (26/10/2023). Ia tak sekadar berkunjung melainkan juga menginap di rumah warga.
Kesempatan itu tak disia-siakan para petani Lampung. Mereka yang tahu Ganjar ke Way Jepara, langsung berbondong-bondong menemui dan menyampaikan keluh kesahnya.
Ganjar tampak serius mencatat dan mendengarkan semua persoalan yang disampaikan para petani Lampung itu. Ia menjawab semuanya dan memberikan solusi dengan baik. Misalnya, Ganjar sepakat Indonesia memang kekurangan penyuluh pertanian. Karena itu, penyuluh petani mesti ditambah.
Soal pupuk langka, Ganjar mengatakan, stok pupuk memang sedang menipis. Pupuk bersubsidi banyak yang tidak tepat sasaran, banyak petani bermodal besar yang membeli pupuk bersubsidi itu.
"Maka itulah pentingnya data. Saya di Jateng sudah membuat kartu tani untuk mendata itu. Siapa, tanam apa, di mana, berapa luasannya dan kapan panennya. Kalau data itu bisa presisi, maka persoalan pupuk subsidi bisa tepat sasaran," kata Ganjar.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu juga menanggapi soal harga pascapanen para petani. Ia mengatakan, harus ada kemitraan antara petani dengan perusahaan besar agar petani mendapat harga yang pantas. Ganjar juga mendorong agar para petani tidak menjual hasil secara mentah, melainkan menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi.
"Selain itu, kita juga perlu mengembalikan fungsi Bulog sebagai offtaker dari para petani ini, agar hasil pertanian bisa terserap dengan harga yang pantas," ujarnya.
Sementara itu, kehadiran capres yang diusung PDIP, Partai Perindo, PPP, dan Partai Hanura itu mendapat respons positif dari masyarakat Lampung khususnya perwakilan petani yang menyampaikan keluh kesah.
Kesempatan itu tak disia-siakan para petani Lampung. Mereka yang tahu Ganjar ke Way Jepara, langsung berbondong-bondong menemui dan menyampaikan keluh kesahnya.
Ganjar tampak serius mencatat dan mendengarkan semua persoalan yang disampaikan para petani Lampung itu. Ia menjawab semuanya dan memberikan solusi dengan baik. Misalnya, Ganjar sepakat Indonesia memang kekurangan penyuluh pertanian. Karena itu, penyuluh petani mesti ditambah.
Soal pupuk langka, Ganjar mengatakan, stok pupuk memang sedang menipis. Pupuk bersubsidi banyak yang tidak tepat sasaran, banyak petani bermodal besar yang membeli pupuk bersubsidi itu.
"Maka itulah pentingnya data. Saya di Jateng sudah membuat kartu tani untuk mendata itu. Siapa, tanam apa, di mana, berapa luasannya dan kapan panennya. Kalau data itu bisa presisi, maka persoalan pupuk subsidi bisa tepat sasaran," kata Ganjar.
Eks Gubernur Jawa Tengah itu juga menanggapi soal harga pascapanen para petani. Ia mengatakan, harus ada kemitraan antara petani dengan perusahaan besar agar petani mendapat harga yang pantas. Ganjar juga mendorong agar para petani tidak menjual hasil secara mentah, melainkan menjadi produk olahan yang memiliki nilai jual tinggi.
"Selain itu, kita juga perlu mengembalikan fungsi Bulog sebagai offtaker dari para petani ini, agar hasil pertanian bisa terserap dengan harga yang pantas," ujarnya.
Sementara itu, kehadiran capres yang diusung PDIP, Partai Perindo, PPP, dan Partai Hanura itu mendapat respons positif dari masyarakat Lampung khususnya perwakilan petani yang menyampaikan keluh kesah.
tulis komentar anda