Jokowi: Jangan Mau Kita Terkena Kolonialisme di Era Modern

Rabu, 04 Oktober 2023 - 13:46 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak mau Indonesia terkena penjajahan era modern. Foto/Tangkapan layar YouTube Setpres
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) menegaskan tidak mau Indonesia terkena penjajahan era modern. Dirinya ingin Indonesia bisa menjadi produsen di negaranya sendiri, tidak hanya menjadi konsumen.

Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam arahannya pada Peserta Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXIV dan Alumni Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXV Tahun 2023 Lembaga Ketahanan Nasional, Istana Negara, Rabu (4/10/2023).

"Sekali lagi jangan hanya jadi konsumen, tapi kita harus jadi produsen. Artinya kalau kita punya aplikasi yang bisa masuk ke sana dari barang-barang yang kita produksi sendiri. Syukur kita bisa masuk ekspor ke negara-negara. Enggak usah jauh-jauh di ASEAN dulu kita kuasai," kata Jokowi dalam arahannya.



Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah serta masyarakat untuk tidak terlena menggunakan barang-barang impor. Sebab, menurutnya, secara tidak sadar jika dibiarkan maka bangsa Indonesia akan terjajah secara ekonomi.

"Jangan sampai kita terlena dalam hitungan bulan, enggak mau saya terkena penjajahan era modern, jangan mau kita terkena juga kolonialisme di era modern ini. Kita enggak sadar tahu-tahu kita sudah dijajah secara ekonomi," ungkapnya.

"Mungkin awal-awal harganya masih Rp5.000. Begitu sudah masuk beli ini sudah ketagihan baru dinaikkan Rp500 juta mau apa? Sudah enggak bisa apa-apa kita karena sudah ketergantungan di situ," tambahnya.

Maka itu, Jokowi meminta agar kedaulatan digital negara Indonesia harus dilindungi secara baik. Menurutnya, perlu dipercepat dalam pengesahan regulasi.

"Oleh sebab itu kita harus lindungi betul kedaulatan digital kita. Harus dilindungi betul. Regulasinya ini yang harus mengejar. Bukan kita yang ngurusi urusan masalah regulasi mbuletnya ke mana-mana, ruwetnya ke mana-mana, Berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun aja belum jadi. Teknologinya sudah lari cepat sekali, problem ada di situ," ungkapnya.
(rca)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More