Jawaban Halus Ganjar pada Mahasiswi yang Ngegas Tanyakan Persoalan Asing dan Aseng
Senin, 02 Oktober 2023 - 18:10 WIB
Bakal capres Ganjar Pranowo memberikan keterangan kepada media usai menghadiri IdeaFest 2023, Sabtu (30/8/2023). FOTO/MPI/Danandaya Arya Putra
JAKARTA - Ganjar Pranowo bakal calon presiden (capres) 2024 menghadiri acara IdeaFest yang bekerja sama dengan Volix. Ia menyampaikan gagasan dan berdialog dengan para panelis yakni Zensa Rahman dari Pemimpin Indonesia, Azizah Hanum dari Liputan 6, Andhyta F Utami dan Abigail Limuria dari Bijak Pemilih.
Pada pertengahan acara yang juga disiarkan secara streaming terdapat seorang mahasiswi yang berasal dari Sumatera Barat secara menggebu-gebu dan dengan nada tinggi kepada Ganjar Pranowo mengenai eksistensi asing dan aseng di Sumatera Barat. Ia menyebut tanah yang ada digunakan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Di Sumbar itu puluhan hektare, bahkan puluhan ribu hektare, dikuasai semuanya oleh asing dan aseng. Semuanya tanah di sana itu dibeli dan dikelola untuk jadi proyek strategis nasional," kata Tiara dengan nada melengking dalam acara IdeaFest 2023 yang disiarkan kanal YouTube Volix Media, Sabtu (30/9).
Panitia sempat meminta Tiara untuk menyudahi sesi pertanyaan karena berputar-putar dan lama. Namun, ia tetap terus bicara dan menolak menyerahkan mikrofon.
"Apakah Bapak sudah mengetahui mengenai hal ini dalam tingkatan seberapa? Apakah sekadar mengetahui saja, memahami, atau sampai tahap Bapak termasuk dari siklus ini atau korban dari siklus ini?" ujar Tiara.
Ganjar Pranowo tersenyum mendengar pertanyaan yang disampaikan. Ia menjawab sangat menghargai pertanyaan dan masukan dari Tiara dan menjelaskan jika dirinya sudah tahu permasalahan serupa. Ganjar Pranowo meyakini masih lebih banyak tanah yang dimiliki rakyat di Sumatera Barat.
"Apakah Pak Ganjar tahu? Ada yang tahu, ada yang tidak. Sumbar, saya komunikasi dengan gubernurnya, rasa-rasanya lebih banyak tanah adat di sana yang dimiliki ninik mamak. Setahu saya," kata Ganjar.
Meski begitu, Ganjar mengakui pengetahuannya mungkin tidak lengkap mengenai hal itu. Ia mengundang Tiara dan orang-orang yang lebih paham untuk ikut membahas persoalan tersebut.
"Seandainya Anda ingin berpartisipasi memberikan dalam suatu kebijakan nasionalnya apa, terus kemudian kasus yang mau diselesaikan apa, kita lebih baik diskusi," katanya sembari tersenyum.
Pada pertengahan acara yang juga disiarkan secara streaming terdapat seorang mahasiswi yang berasal dari Sumatera Barat secara menggebu-gebu dan dengan nada tinggi kepada Ganjar Pranowo mengenai eksistensi asing dan aseng di Sumatera Barat. Ia menyebut tanah yang ada digunakan untuk Proyek Strategis Nasional (PSN).
"Di Sumbar itu puluhan hektare, bahkan puluhan ribu hektare, dikuasai semuanya oleh asing dan aseng. Semuanya tanah di sana itu dibeli dan dikelola untuk jadi proyek strategis nasional," kata Tiara dengan nada melengking dalam acara IdeaFest 2023 yang disiarkan kanal YouTube Volix Media, Sabtu (30/9).
Baca Juga
Panitia sempat meminta Tiara untuk menyudahi sesi pertanyaan karena berputar-putar dan lama. Namun, ia tetap terus bicara dan menolak menyerahkan mikrofon.
"Apakah Bapak sudah mengetahui mengenai hal ini dalam tingkatan seberapa? Apakah sekadar mengetahui saja, memahami, atau sampai tahap Bapak termasuk dari siklus ini atau korban dari siklus ini?" ujar Tiara.
Ganjar Pranowo tersenyum mendengar pertanyaan yang disampaikan. Ia menjawab sangat menghargai pertanyaan dan masukan dari Tiara dan menjelaskan jika dirinya sudah tahu permasalahan serupa. Ganjar Pranowo meyakini masih lebih banyak tanah yang dimiliki rakyat di Sumatera Barat.
"Apakah Pak Ganjar tahu? Ada yang tahu, ada yang tidak. Sumbar, saya komunikasi dengan gubernurnya, rasa-rasanya lebih banyak tanah adat di sana yang dimiliki ninik mamak. Setahu saya," kata Ganjar.
Baca Juga
Meski begitu, Ganjar mengakui pengetahuannya mungkin tidak lengkap mengenai hal itu. Ia mengundang Tiara dan orang-orang yang lebih paham untuk ikut membahas persoalan tersebut.
"Seandainya Anda ingin berpartisipasi memberikan dalam suatu kebijakan nasionalnya apa, terus kemudian kasus yang mau diselesaikan apa, kita lebih baik diskusi," katanya sembari tersenyum.
(abd)
tulis komentar anda