Jelang Pemilu 2024, KH. Cholil Nafis Imbau Dai Beri Pendidikan Politik kepada Umat
Kamis, 21 September 2023 - 20:47 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH. M. Cholil Nafis mengimbau kepada para dai, daiyah, dan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) untuk memberikan pendidikan politik kepada umat. Sebab para dai memiliki posisi yang strategis
Hal itu disampaikan Kiai Cholil Nafis saat menghadiri acara Silaturahmi dan Halaqah Dakwah dengan tema "Urgensi Peran Dai dan DKM Masjid dalam menjaga Ukhuwah di Tahun Politik” yang diselenggarakan MUI Kota Administrasi Jakarta Barat, Kamis (21/9/2023).
Acara yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat ini dihadiri para tokoh dan ulama DKI Jakarta di antaranya Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat, Rois Syuriah NU DKI Jakarta KH. Muhyidin Ishak, Ketum MUI Jakarta Barat KH. Abdurrahman Shoheh.
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH. Ahmad Zubaidi. Termasuk ulama sepuh DKI KH. Mahfuz Asirun, Ketua DMI, FKUB Jakata Barat serta 100 dai, daiyah, dan pengurus DKM Masjid se Jakarta Barat.
Kiai Cholil Nafis menegaskan, pentingnya pendidikan politik kepada umat agar gelaran politik ini tidak menyebabkan ketegangan di tengah masyarakat. "Para dai hendaknya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar dalam menyikapi perbedaan pilihan politik tidak dibawa ke ranah perselisihan," katanya.
Menurut Kiai Cholil Nafis, perbedaan pilihan politik adalah wajar karena masing-masing orang mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda. “Itu sah-sah saja, bahkan kalau pilihan politik itu atas dasar kesamaan agama, suku atau faktor lainnya boleh saja, selama tidak mengampanyekan kebencian kepada orang yang tidak sama pilihan politiknya,” ujarnya.
Menurut Kiai Cholil Nafis, para dai dan pengurus DKM memiliki peran strategis dalam menjaga ukhuwah karena dai berceramah di mana-mana dan masjid sebagai tempat dakwah setiap harinya.
“Jangan sampai masjid atau musala dijadikan tempat kampanye politik praktis, karena kalau itu terjadi dapat menyebabkan perpecahan umat. Masjid atau musala adalah rumah bersama umat Islam, di dalamnya umat Islam dengan berbagai pilihan politik yang berbeda,” katanya.
Hal itu disampaikan Kiai Cholil Nafis saat menghadiri acara Silaturahmi dan Halaqah Dakwah dengan tema "Urgensi Peran Dai dan DKM Masjid dalam menjaga Ukhuwah di Tahun Politik” yang diselenggarakan MUI Kota Administrasi Jakarta Barat, Kamis (21/9/2023).
Acara yang diselenggarakan di Kantor Wali Kota Jakarta Barat ini dihadiri para tokoh dan ulama DKI Jakarta di antaranya Wakil Wali Kota Jakarta Barat Hendra Hidayat, Rois Syuriah NU DKI Jakarta KH. Muhyidin Ishak, Ketum MUI Jakarta Barat KH. Abdurrahman Shoheh.
Baca Juga
Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat KH. Ahmad Zubaidi. Termasuk ulama sepuh DKI KH. Mahfuz Asirun, Ketua DMI, FKUB Jakata Barat serta 100 dai, daiyah, dan pengurus DKM Masjid se Jakarta Barat.
Kiai Cholil Nafis menegaskan, pentingnya pendidikan politik kepada umat agar gelaran politik ini tidak menyebabkan ketegangan di tengah masyarakat. "Para dai hendaknya memberikan pendidikan politik kepada masyarakat agar dalam menyikapi perbedaan pilihan politik tidak dibawa ke ranah perselisihan," katanya.
Menurut Kiai Cholil Nafis, perbedaan pilihan politik adalah wajar karena masing-masing orang mempunyai pertimbangan yang berbeda-beda. “Itu sah-sah saja, bahkan kalau pilihan politik itu atas dasar kesamaan agama, suku atau faktor lainnya boleh saja, selama tidak mengampanyekan kebencian kepada orang yang tidak sama pilihan politiknya,” ujarnya.
Menurut Kiai Cholil Nafis, para dai dan pengurus DKM memiliki peran strategis dalam menjaga ukhuwah karena dai berceramah di mana-mana dan masjid sebagai tempat dakwah setiap harinya.
“Jangan sampai masjid atau musala dijadikan tempat kampanye politik praktis, karena kalau itu terjadi dapat menyebabkan perpecahan umat. Masjid atau musala adalah rumah bersama umat Islam, di dalamnya umat Islam dengan berbagai pilihan politik yang berbeda,” katanya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda