Kemampuan SDM Berbasis Karakter Dinilai Jadi Tren Setelah Pandemi
Rabu, 20 September 2023 - 22:10 WIB
JAKARTA - Masa setelah pandemi diyakini akan lebih membutuhkan jenis keterampilan yang berbasis karakter. Skill atau keterampilan yang dicari adalah yang bersifat perilaku (behavioral) atau karakter, sehingga bukan lagi semata kemampuan teknikal.
Hal ini sesuai dengan hasil riset dari lembaga SHL yang memproyeksikan keterampilan terkait karakter akan menjadi yang utama.
"Keterampilan non-teknis ini justru akan menjadi kunci keberhasilan di masa depan. Kemampuan untuk beradaptasi, memiliki nilai integritas, kemurahan hati, selalu optimistis, kemampuan komunikasi yang efektif, dan lain-lain akan menjadi poin utama yang menjadi kekuatan SDM masa depan," ujar Lucy Beaumont dari SHL Global, Rabu (20/9/2023).
Dirinya menyampaikan hal tersebut saat mengupas hasil riset SHL bertajuk 'Skills of the Future and Where to Find Them'. Menurutnya selama ini, kemampuan-kemampuan berbasis karakter lebih banyak dikenal sebagai soft skills. Namun, dia menegaskan terminologi ini mulai berubah dan kemampuan ini kini banyak dikenal sebagai power skills.
"Di beberapa kawasan, karakter yang menduduki tempat teratas adalah optimisme, integritas, dan kemurahan hati atau kebaikan (generosity). Namun yang menarik, dua dari karakter ini yaitu integritas dan generosity menjadi karakter dominan SDM di wilayah Asia," jelasnya.
"Selain itu, kemampuan bekerja sama dan saling dukung di dalam tim serta kemampuan beradaptasi juga menjadi bagian yang menonjol dari karakteristik SDM yang disurvei," tambahnya.
Dirinya mencontohkan, kemampuan beradaptasi SDM di Indonesia seperti di PT Telkom. Perkembangan teknologi yang terjadi demikian cepat menuntut Telkom untuk memiliki SDM yang bisa beradaptasi dengan sama cepat atau bahkan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi.
"SDM di Indonesia kami lihat memiliki kemampuan adaptasi dan berubah dengan sangat baik seiring perkembangan zaman. Mengelola SDM dengan melihat potensi dan kemampuan serta selalu mengasah mereka untuk terus berkembang seiring perubahan industri. Di masa pandemi lalu, adaptasi terhadap perubahan yang demikian mendadak menjadi salah satu kunci yang membuat perusahaan tetap bertumbuh," jelasnya.
Untuk diketahui, SHL Indonesia menggelar Talent Conference 2023 mengangkat tema Future Talent Frontier: Navigating People Strategy. Pada kegiatan ini, Riset ini melibatkan 70 ribu praktisi SDM di berbagai industri dari seluruh dunia yang dibagi ke dalam 8 region yaitu Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Eropa, India, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Oseania.
"Melalui kegiatan SHL Indonesia Talent Conference 2023 ini, SHL Indonesia berupaya mendukung perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dalam mencari SDM yang tepat dan siap menghadapi tantangan organisasi di masa depan serta mengembangkan keterampilan SDM untuk menjaga sustainability perusahaan dan menjadi aset berharga untuk perusahaan sekarang dan di masa depan," pungkas Marizca Tambunan, Managing Director SHL Indonesia.
Hal ini sesuai dengan hasil riset dari lembaga SHL yang memproyeksikan keterampilan terkait karakter akan menjadi yang utama.
"Keterampilan non-teknis ini justru akan menjadi kunci keberhasilan di masa depan. Kemampuan untuk beradaptasi, memiliki nilai integritas, kemurahan hati, selalu optimistis, kemampuan komunikasi yang efektif, dan lain-lain akan menjadi poin utama yang menjadi kekuatan SDM masa depan," ujar Lucy Beaumont dari SHL Global, Rabu (20/9/2023).
Dirinya menyampaikan hal tersebut saat mengupas hasil riset SHL bertajuk 'Skills of the Future and Where to Find Them'. Menurutnya selama ini, kemampuan-kemampuan berbasis karakter lebih banyak dikenal sebagai soft skills. Namun, dia menegaskan terminologi ini mulai berubah dan kemampuan ini kini banyak dikenal sebagai power skills.
"Di beberapa kawasan, karakter yang menduduki tempat teratas adalah optimisme, integritas, dan kemurahan hati atau kebaikan (generosity). Namun yang menarik, dua dari karakter ini yaitu integritas dan generosity menjadi karakter dominan SDM di wilayah Asia," jelasnya.
"Selain itu, kemampuan bekerja sama dan saling dukung di dalam tim serta kemampuan beradaptasi juga menjadi bagian yang menonjol dari karakteristik SDM yang disurvei," tambahnya.
Dirinya mencontohkan, kemampuan beradaptasi SDM di Indonesia seperti di PT Telkom. Perkembangan teknologi yang terjadi demikian cepat menuntut Telkom untuk memiliki SDM yang bisa beradaptasi dengan sama cepat atau bahkan mengantisipasi perubahan yang akan terjadi.
"SDM di Indonesia kami lihat memiliki kemampuan adaptasi dan berubah dengan sangat baik seiring perkembangan zaman. Mengelola SDM dengan melihat potensi dan kemampuan serta selalu mengasah mereka untuk terus berkembang seiring perubahan industri. Di masa pandemi lalu, adaptasi terhadap perubahan yang demikian mendadak menjadi salah satu kunci yang membuat perusahaan tetap bertumbuh," jelasnya.
Untuk diketahui, SHL Indonesia menggelar Talent Conference 2023 mengangkat tema Future Talent Frontier: Navigating People Strategy. Pada kegiatan ini, Riset ini melibatkan 70 ribu praktisi SDM di berbagai industri dari seluruh dunia yang dibagi ke dalam 8 region yaitu Afrika, Asia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Eropa, India, Timur Tengah, Amerika Utara, dan Oseania.
"Melalui kegiatan SHL Indonesia Talent Conference 2023 ini, SHL Indonesia berupaya mendukung perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia dalam mencari SDM yang tepat dan siap menghadapi tantangan organisasi di masa depan serta mengembangkan keterampilan SDM untuk menjaga sustainability perusahaan dan menjadi aset berharga untuk perusahaan sekarang dan di masa depan," pungkas Marizca Tambunan, Managing Director SHL Indonesia.
(maf)
tulis komentar anda