Bantu Ekonomi Masyarakat, TNI-Polri Jaga Ketahanan Pangan dari Pinggir Sungai Cisadane
Minggu, 02 Agustus 2020 - 06:43 WIB
TANGERANG - Sebagai bentuk kepedulian dalam membantu perekonomian masyarakat dalam menghadapi adaptasi kebiasaan baru , TNI-Polri mewujudkan kegiatan Gerakan Ketahanan Pangan dengan memanfaatkan lahan tidur di kawasan Penunggangan Barat, Cibodas, Tangerang, Banten, Sabtu 1 Agustus 2020.
Gerakan yang diinisiasi oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Agus Andrianto bersama alumni Akabri 89 dan komunitas Banksasuci (bank sampah Sungai Cisadane) ini dilakukan dengan cara menanam bibit pohon palawija, menebar benih ikan lele, dan budidaya perkebunan di lahan seluas 11 hektar.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Kapolri, dampak Covid-19 tidak hanya kesehatan saja, tetapi dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat,” kata Agus. (Baca juga: Panglima TNI Lantik Mayjen TNI Richard Tampubolon Sebagai Dankoopssus)
Melalui program ketahanan pangan, lanjut Agus, Altar Akabri 89 mencari jalan keluar agar potensi krisis pangan akibat pandemi Covid-19 di masyarakat bisa teratasi. Karena itu, TNI-Polri berusaha memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk ketahanan pangan untuk memberikan lapangan kerja kepada masyarakat.
"Ini bisa menjadi momen bagi rakyat seluruh Indonesia, untuk bisa sama-sama bergerak menjaga lingkungan. Kalau memang bisa dimanfaatkan, segera tanami,” jelasnya.
Kegiatan yang dipelopori TNI-Polri ini juga melibat masyarakat sekitar. Meski lingkungan masyarakat mayoritas berprofesi sebagai buruh, mereka nantinya akan diberi pelatihan untuk bercocok tanam.
“Bagaimana cara menanam, menggali tanah, menggemburkan tanah, termasuk berternak lele dan bubidaya ikan lainnya,” jelas Agus. (Baca juga: Pengunjung Positif Covid-19, CFD Khusus Pesepeda di Jalan RA Fadilah Ditiadakan)
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiono dan Wali Kota Tangerang Arif Wismansyah, Altar Akabri 89 juga menyediakan 2.000 paket bantuan sosial yang nantinya akan dibagikan pada kegiatan tersebut.
Paket berupa kebutuhan bahan pokok itu dikhususkan untuk masyarakat yang terkena PHK di masa pandemi Covid-19, petugas tempat ibadah, kaum dhu’afa, santri pondok pesantren, anak yatim, tukang ojek, dan penyandang disabilitas.
Gerakan yang diinisiasi oleh Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan Polri Komisaris Jenderal (Komjen) Pol Agus Andrianto bersama alumni Akabri 89 dan komunitas Banksasuci (bank sampah Sungai Cisadane) ini dilakukan dengan cara menanam bibit pohon palawija, menebar benih ikan lele, dan budidaya perkebunan di lahan seluas 11 hektar.
"Sesuai dengan arahan Bapak Presiden dan Bapak Kapolri, dampak Covid-19 tidak hanya kesehatan saja, tetapi dampak ekonomi juga dirasakan masyarakat,” kata Agus. (Baca juga: Panglima TNI Lantik Mayjen TNI Richard Tampubolon Sebagai Dankoopssus)
Melalui program ketahanan pangan, lanjut Agus, Altar Akabri 89 mencari jalan keluar agar potensi krisis pangan akibat pandemi Covid-19 di masyarakat bisa teratasi. Karena itu, TNI-Polri berusaha memanfaatkan lokasi-lokasi yang bisa digunakan untuk ketahanan pangan untuk memberikan lapangan kerja kepada masyarakat.
"Ini bisa menjadi momen bagi rakyat seluruh Indonesia, untuk bisa sama-sama bergerak menjaga lingkungan. Kalau memang bisa dimanfaatkan, segera tanami,” jelasnya.
Kegiatan yang dipelopori TNI-Polri ini juga melibat masyarakat sekitar. Meski lingkungan masyarakat mayoritas berprofesi sebagai buruh, mereka nantinya akan diberi pelatihan untuk bercocok tanam.
“Bagaimana cara menanam, menggali tanah, menggemburkan tanah, termasuk berternak lele dan bubidaya ikan lainnya,” jelas Agus. (Baca juga: Pengunjung Positif Covid-19, CFD Khusus Pesepeda di Jalan RA Fadilah Ditiadakan)
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh Pangdam Jaya Mayor Jenderal TNI Eko Margiono dan Wali Kota Tangerang Arif Wismansyah, Altar Akabri 89 juga menyediakan 2.000 paket bantuan sosial yang nantinya akan dibagikan pada kegiatan tersebut.
Paket berupa kebutuhan bahan pokok itu dikhususkan untuk masyarakat yang terkena PHK di masa pandemi Covid-19, petugas tempat ibadah, kaum dhu’afa, santri pondok pesantren, anak yatim, tukang ojek, dan penyandang disabilitas.
tulis komentar anda