BNPT Dorong Pendalaman Lebih Lanjut Penangkapan Teroris di Bekasi
Minggu, 20 Agustus 2023 - 17:01 WIB
JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme ( BNPT ) mendorong pendalaman lebih lanjut atas penangkapan DE, pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) tersangka teroris . Pendalaman ini untuk mengungkap jaringan dan aktor lain yang terlibat.
"Tersangka teroris di Bekasi ini terafiliasi dengan jaringan ISIS Indonesia, memiliki peran yang cukup komplet dari ideolog yang menyebarkan konten-konten teroris di media sosial, melakukan pelatihan, memiliki berbagai senjata dan perlengkapannya hingga mendanai aktifivitas terorisme," kata Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (20/8/2023).
Melihat berbagai aktivitas penting yang sudah dilakukan DE, Nurwakhid memandang pengembangan dan penelusuran lebih jauh penting untuk mengungkap aktor-aktor terlibat lainnya. Sebab, sangat tidak menutup kemungkinan keterlibatan aktor lainnya dalam jaringan DE ini.
Selain itu, kata Nurwakhid, sosok DE ini menjadi bukti kuat akar terorisme merupakan ideologi dan pemikiran yang dapat mempengaruhi seseorang. Sementara faktor ekonomi, politik dan lainnya menjadi faktor pendukung.
"Ada banyak kasus selain DE yang tercatat sebagai pegawai PT KAI ini bahwa pelaku teror berasal dari kalangan yang memiliki pendapatan menengah yang terpapar paham radikal terorisme. Artinya bukan sekedar motif ekonomi tetapi paling inti adalah keyakinan ideologis terhadap doktrin dan ajaran terorisme," katanya.
Nurwakhid memandang penting memahami terorisme bukan tujuan, tetapi alat dari gerakan politik bermotif ideologi yang ingin mengganti tatanan sosial politik yang ada. Pemikiran terorisme ibarat virus yang bisa mempengaruhi siapa pun dan dari kalangan manapun.
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam kasus DE ini, infiltrasi kelompok teroris yang mudah masuk dalam lingkungan kerja baik pemerintahan atau pun swasta. Sebagaimana keterangan awal yang disampaikan Polri, DE masuk di PT KAI setelah sebelumnya terpapar paham radikal.
Di sini pentingnya profiling dan assessment pegawai sejak awal masuk di lingkungan kerja. BNPT terus mengembangkan tool deteksi dini dan assessment yang bisa diterapkan di lingkungan kerja masyarakat maupun pemerintahan agar tidak mudah terinfiltrasi aktor dan jaringan terorisme.
"Tidak hanya persoalan kecakapan dan kompetensi pekerjaan, kita juga harus aware terhadap mental dan ideologi seseorang dalam menerima pegawai terutama di lingkungan pemerintahan, apalagi yang menduduki jabatan strategis," katanya.
"Tersangka teroris di Bekasi ini terafiliasi dengan jaringan ISIS Indonesia, memiliki peran yang cukup komplet dari ideolog yang menyebarkan konten-konten teroris di media sosial, melakukan pelatihan, memiliki berbagai senjata dan perlengkapannya hingga mendanai aktifivitas terorisme," kata Direktur Deradikalisasi BNPT Brigjen (Pol) Ahmad Nurwakhid dalam keterangan tertulis dikutip Minggu (20/8/2023).
Melihat berbagai aktivitas penting yang sudah dilakukan DE, Nurwakhid memandang pengembangan dan penelusuran lebih jauh penting untuk mengungkap aktor-aktor terlibat lainnya. Sebab, sangat tidak menutup kemungkinan keterlibatan aktor lainnya dalam jaringan DE ini.
Selain itu, kata Nurwakhid, sosok DE ini menjadi bukti kuat akar terorisme merupakan ideologi dan pemikiran yang dapat mempengaruhi seseorang. Sementara faktor ekonomi, politik dan lainnya menjadi faktor pendukung.
"Ada banyak kasus selain DE yang tercatat sebagai pegawai PT KAI ini bahwa pelaku teror berasal dari kalangan yang memiliki pendapatan menengah yang terpapar paham radikal terorisme. Artinya bukan sekedar motif ekonomi tetapi paling inti adalah keyakinan ideologis terhadap doktrin dan ajaran terorisme," katanya.
Nurwakhid memandang penting memahami terorisme bukan tujuan, tetapi alat dari gerakan politik bermotif ideologi yang ingin mengganti tatanan sosial politik yang ada. Pemikiran terorisme ibarat virus yang bisa mempengaruhi siapa pun dan dari kalangan manapun.
Baca Juga
Hal lain yang perlu diperhatikan dalam kasus DE ini, infiltrasi kelompok teroris yang mudah masuk dalam lingkungan kerja baik pemerintahan atau pun swasta. Sebagaimana keterangan awal yang disampaikan Polri, DE masuk di PT KAI setelah sebelumnya terpapar paham radikal.
Di sini pentingnya profiling dan assessment pegawai sejak awal masuk di lingkungan kerja. BNPT terus mengembangkan tool deteksi dini dan assessment yang bisa diterapkan di lingkungan kerja masyarakat maupun pemerintahan agar tidak mudah terinfiltrasi aktor dan jaringan terorisme.
"Tidak hanya persoalan kecakapan dan kompetensi pekerjaan, kita juga harus aware terhadap mental dan ideologi seseorang dalam menerima pegawai terutama di lingkungan pemerintahan, apalagi yang menduduki jabatan strategis," katanya.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda