Bangun Indonesia Tangguh 2045, Semua Elemen Harus Kolaborasi
Rabu, 09 Agustus 2023 - 10:11 WIB
JAKARTA - Untuk membangun Indonesia tangguh di 2045, semua elemen bangsa sudah seharusnya berkolaborasi. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, Fahmi Zulkarnain dalam puncak Milad ke-20 JSIT Indonesia di Hotel Milenium, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
"Kita harus berkolaborasi, harus bersinergi, harus bermitra. Dan kami terus bermitra dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, untuk terus memberdayakan potensi masyarakat, umat dan bangsa pada akhirnya," ungkap Fahmi dalam keterangannya, Rabu (9/8/2023).
Fahmi menjelaskan, 20 tahun keberadaan JSIT Indonesia bisa terus tumbuh untuk membuat bangsa Indonesia menjadi tangguh. Menurutnya, Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan di negeri ini.
"insyaAllah dengan pendidikan yang akan dikembangkan oleh sekolah Islam terpadu pada saatnya nanti, kita bisa membayangkan para alumni sekolah Islam terpadu nantinya bisa menjadi pemimpin di negeri ini," ungkapnya.
Sambung Fahmi, pihaknya berharap pada tahun 2045 bisa menyumbangkan generasi yang unggul, generasi tangguh yang akan memimpin Indonesia secara terencana dengan program pemberdayaan yang dilakukan.
"Kita berharap dengan apa yang dilakukan hari ini akan menjadi bekal, akan menjadi pegangan bagi generasi penerus untuk melakukan peran-perannya di masa mendatang, khususnya bagi para guru yang sangat berperan bagi terwujudnya Indonesia tangguh di masa yang akan datang," ujar Fahmi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Milad ke-20 JSIT Indonesia, Suhartono menambahkan, rangkaian miladini sudah dilaksanakan pada 22 Mei lalu dengan mengadakan berbagai kegiatan.
"Kegiatan yang diselenggarakan diantaranya workshop inklusi yang menghadirkan rekan-rekan dari lembaga pentaksiran Malaysia. Dilanjutkan kunjungan kepada Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assessmen Pendidikan Bapak Anindito di kantor Kemendikbudristek. Dilanjutkan dengan 13 rangkaian kegiatan lainnya," jelas Suhartono.
Adapun 13 rangkaian kegiatan milad tersebut antara lain Penyusunan Buku Bunga Rampai 20 tahun JSIT Indonesia, pemilihan 20 lagu baru JSIT, Webinar berbagi 20 Praktek Baik Sekolah Islam Terpadu dengan 2635 peserta, Launching 20 buku inspiratif karya siswa/guru, Film dokumenter 20 tahun JSIT Indonesia berkarya untuk bangsa, hingga Penyusunan 20 Paper untuk dua Dekade JSIT Indonesia dan Workshop pentaksiran Lembaga Malaysia untuk pendidikan Inklusi.
Dalam penghargaan tujuh guru berdedikasi di daerah 3T terdapat empat guru eksternal atau dari luar anggota JSIT yakni PFerdi dari Nias Sumatera Utara, Dolly dari Kab Kupang NTT, Zulkarnain dari Lombok Utara dan Meilisa dari perbatasan Jayapura dengan Papua Nugini.
"Kita harus berkolaborasi, harus bersinergi, harus bermitra. Dan kami terus bermitra dan berkolaborasi dengan berbagai pihak, untuk terus memberdayakan potensi masyarakat, umat dan bangsa pada akhirnya," ungkap Fahmi dalam keterangannya, Rabu (9/8/2023).
Fahmi menjelaskan, 20 tahun keberadaan JSIT Indonesia bisa terus tumbuh untuk membuat bangsa Indonesia menjadi tangguh. Menurutnya, Indonesia merupakan bagian yang tidak terpisahkan di negeri ini.
"insyaAllah dengan pendidikan yang akan dikembangkan oleh sekolah Islam terpadu pada saatnya nanti, kita bisa membayangkan para alumni sekolah Islam terpadu nantinya bisa menjadi pemimpin di negeri ini," ungkapnya.
Sambung Fahmi, pihaknya berharap pada tahun 2045 bisa menyumbangkan generasi yang unggul, generasi tangguh yang akan memimpin Indonesia secara terencana dengan program pemberdayaan yang dilakukan.
"Kita berharap dengan apa yang dilakukan hari ini akan menjadi bekal, akan menjadi pegangan bagi generasi penerus untuk melakukan peran-perannya di masa mendatang, khususnya bagi para guru yang sangat berperan bagi terwujudnya Indonesia tangguh di masa yang akan datang," ujar Fahmi.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Milad ke-20 JSIT Indonesia, Suhartono menambahkan, rangkaian miladini sudah dilaksanakan pada 22 Mei lalu dengan mengadakan berbagai kegiatan.
"Kegiatan yang diselenggarakan diantaranya workshop inklusi yang menghadirkan rekan-rekan dari lembaga pentaksiran Malaysia. Dilanjutkan kunjungan kepada Kepala Badan Standar Kurikulum dan Assessmen Pendidikan Bapak Anindito di kantor Kemendikbudristek. Dilanjutkan dengan 13 rangkaian kegiatan lainnya," jelas Suhartono.
Adapun 13 rangkaian kegiatan milad tersebut antara lain Penyusunan Buku Bunga Rampai 20 tahun JSIT Indonesia, pemilihan 20 lagu baru JSIT, Webinar berbagi 20 Praktek Baik Sekolah Islam Terpadu dengan 2635 peserta, Launching 20 buku inspiratif karya siswa/guru, Film dokumenter 20 tahun JSIT Indonesia berkarya untuk bangsa, hingga Penyusunan 20 Paper untuk dua Dekade JSIT Indonesia dan Workshop pentaksiran Lembaga Malaysia untuk pendidikan Inklusi.
Dalam penghargaan tujuh guru berdedikasi di daerah 3T terdapat empat guru eksternal atau dari luar anggota JSIT yakni PFerdi dari Nias Sumatera Utara, Dolly dari Kab Kupang NTT, Zulkarnain dari Lombok Utara dan Meilisa dari perbatasan Jayapura dengan Papua Nugini.
(maf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda