Antisipasi Ancaman El Nino, BNPB Imbau Masyarakat Hemat Air
Selasa, 01 Agustus 2023 - 03:01 WIB
JAKARTA - Ancaman El Nino sangat serius karena bisa menyebabkan kekeringan . Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto mengimbau masyarakat agar tidak boros air dan mulai menampung air bersih sebagai langkah menjaga ketersediaannya.
"Bahwa keluarga-keluarga diimbau mulai dari sekarang, penggunaan air itu betul-betul dihemat. Air hanya bisa digunakan misalnya untuk memasak dan minum, tetapi untuk mandi dan kebutuhan-kebutuhan lain sebaiknya tidak menggunakan sumber-sumber air bersih," kata Suharyanto dalam diskusi bertajuk "Waspadai Dampak EL Nino" yang digelar FMB9 di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Menurutnya, antisipasi dampak El Nino bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga juga Pemda dan masyarakat. Pemda harus memperhatikan betul-betul agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) dapat berjalan semestinya untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi. Kemudian di tingkat kepala desa, camat, dan bupati juga diminta sudah mulai mengamankan sumber-sumber air bersih.
"Mungkin tempat-tempat penampungan air yang selama 3 tahun terakhir ini karena musim basah banyak tidak digunakan, sekarang mulai diperbaiki, diaktifkan kembali, sehingga sumber-sumber air masyarakat ini yang bisa mendukung kebutuhan air masyarakat saat nanti terjadi El Nino," ujarnya.
Pemda juga diimbau untuk mulai menyiagakan sarana prasarana seperti tangki air dan mobil-mobil pengangkutnya. Apabila terjadi kekeringan, maka Pemda bekerja sama dengan unsur TNI, Polri dan kementerian lain bisa mendorong kebutuhan air kepada masyarakat yang membutuhkan.
Suharyanto menegaskan, saat ini BNPB sedang fokus melakukan langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak yang merugikan masyarakat, terutama pada periode puncak El Nino yang diperkirakan berlangsung pada Agustus-September.
"Sehingga apabila nanti bulan Agustus-September yang diperkirakan puncaknya El Nino, masyarakat tidak terlalu menderita," ujarnya.
Menurutnya, untuk mengatasi kekeringan ada dua langkah yang telah dipersiapkan. Pertama, BNPB mengimbau kepada daerah memastikan ketersediaan air, khususnya wilayah-wilayah yang biasanya mengalami kekeringan. Sebagai pendukung, BNPB juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
"Bahwa keluarga-keluarga diimbau mulai dari sekarang, penggunaan air itu betul-betul dihemat. Air hanya bisa digunakan misalnya untuk memasak dan minum, tetapi untuk mandi dan kebutuhan-kebutuhan lain sebaiknya tidak menggunakan sumber-sumber air bersih," kata Suharyanto dalam diskusi bertajuk "Waspadai Dampak EL Nino" yang digelar FMB9 di Jakarta, Senin (31/7/2023).
Menurutnya, antisipasi dampak El Nino bukan hanya tanggung jawab pemerintah pusat, tapi juga juga Pemda dan masyarakat. Pemda harus memperhatikan betul-betul agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPD) dapat berjalan semestinya untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi. Kemudian di tingkat kepala desa, camat, dan bupati juga diminta sudah mulai mengamankan sumber-sumber air bersih.
"Mungkin tempat-tempat penampungan air yang selama 3 tahun terakhir ini karena musim basah banyak tidak digunakan, sekarang mulai diperbaiki, diaktifkan kembali, sehingga sumber-sumber air masyarakat ini yang bisa mendukung kebutuhan air masyarakat saat nanti terjadi El Nino," ujarnya.
Pemda juga diimbau untuk mulai menyiagakan sarana prasarana seperti tangki air dan mobil-mobil pengangkutnya. Apabila terjadi kekeringan, maka Pemda bekerja sama dengan unsur TNI, Polri dan kementerian lain bisa mendorong kebutuhan air kepada masyarakat yang membutuhkan.
Suharyanto menegaskan, saat ini BNPB sedang fokus melakukan langkah mitigasi untuk meminimalkan dampak yang merugikan masyarakat, terutama pada periode puncak El Nino yang diperkirakan berlangsung pada Agustus-September.
"Sehingga apabila nanti bulan Agustus-September yang diperkirakan puncaknya El Nino, masyarakat tidak terlalu menderita," ujarnya.
Menurutnya, untuk mengatasi kekeringan ada dua langkah yang telah dipersiapkan. Pertama, BNPB mengimbau kepada daerah memastikan ketersediaan air, khususnya wilayah-wilayah yang biasanya mengalami kekeringan. Sebagai pendukung, BNPB juga bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG); Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN); serta Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
tulis komentar anda