BNPT Dinilai Berperan Wujudkan Indonesia Emas 2045
Minggu, 30 Juli 2023 - 05:23 WIB
JAKARTA - Founder ESQ Group Ary Ginanjar Agustian menyampaikan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berperan dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Menurutnya, sebagai negara kepulauan dengan keberagaman budaya dan agama, Indonesia memiliki potensi besar menjadi negara maju dan sejahtera.
Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
"Tantangan ini makin kompleks karena akan dihadapi pada tahun 2045, saat terjadi bonus demografi. Oleh karena itu, BNPT memiliki peran utama dalam mengatasi hal ini," ujar Ary Ginanjar dalam keterangannya, Minggu (30/7/2023).
Lebih lanjut Ary mengatakan, untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme, diperlukan pondasi yang kuat. Fondasi tersebut adalah pemahaman akan nilai-nilai Pancasila.
"Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaAllah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya," ucapnya.
Ary optimistis Indonesia Emas akan tercapai apabila semua pihak bersiap sejak dini untuk memanfaatkan bonus demografi. Oleh karenanya, ia mendorong adanya perencanaan yang baik.
Ia menyampaikan, perencanaan yang matang menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini menjadi salah satu tugas utama BNPT yang tengah memperingati HUT ke-13 yang puncak perayaannya digelar di Jakarta Theatre, Jumat (28/7/2023).
Menurut Ary, untuk melahirkan dan memanfaatkan generasi emas, Indonesia harus mampu menyeimbangkan sumber daya manusia (SDM) dengan tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
"Kita harus melahirkan manusia yang bukan hanya sebatas cerdas otak. Namun, harus diimbangi dengan cerdas jiwa dan hati. Dengan cara seperti itu, Indonesia Emas akan tercipta. Tapi sebaliknya jika kita kehilangan hati nurani, maka kita akan mengalami beban demografi," jelasnya.
Namun, ancaman manifes dan laten tidak bisa dielakkan, seperti bibit intoleransi dan radikalisme pada aksi terorisme.
"Tantangan ini makin kompleks karena akan dihadapi pada tahun 2045, saat terjadi bonus demografi. Oleh karena itu, BNPT memiliki peran utama dalam mengatasi hal ini," ujar Ary Ginanjar dalam keterangannya, Minggu (30/7/2023).
Lebih lanjut Ary mengatakan, untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme, diperlukan pondasi yang kuat. Fondasi tersebut adalah pemahaman akan nilai-nilai Pancasila.
"Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaAllah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya," ucapnya.
Ary optimistis Indonesia Emas akan tercapai apabila semua pihak bersiap sejak dini untuk memanfaatkan bonus demografi. Oleh karenanya, ia mendorong adanya perencanaan yang baik.
Ia menyampaikan, perencanaan yang matang menjadi kunci dalam mencapai tujuan tersebut. Hal ini menjadi salah satu tugas utama BNPT yang tengah memperingati HUT ke-13 yang puncak perayaannya digelar di Jakarta Theatre, Jumat (28/7/2023).
Menurut Ary, untuk melahirkan dan memanfaatkan generasi emas, Indonesia harus mampu menyeimbangkan sumber daya manusia (SDM) dengan tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ).
"Kita harus melahirkan manusia yang bukan hanya sebatas cerdas otak. Namun, harus diimbangi dengan cerdas jiwa dan hati. Dengan cara seperti itu, Indonesia Emas akan tercipta. Tapi sebaliknya jika kita kehilangan hati nurani, maka kita akan mengalami beban demografi," jelasnya.
tulis komentar anda