Muhaimin Dorong Pendampingan UMKM dan Gerakan Bangga Buatan Indonesia
Senin, 27 Juli 2020 - 15:31 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua DPR Abdul Muhaimin Iskandar mengapresiasi kebijakan pemerintah yang membentuk Tim Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN ).
Menurut Muhaimin, dalam kondisi krisis multidimensi saat ini, dibutuhkan sinergitas dengan semua komponen. Tidak terkecuali para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"UMKM adalah sektor yang patut diberi perhatian lebih karena mereka menyangga perekonomian Indonesia dengan serapan pekerja lebih dari 113 juta orang atau setara dengan 93,88% dari total tenaga kerja," tuturnya, di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, anggaran Program PEN bagi koperasi dan UMKM saat ini mencapai Rp123 triliun. Dana itu dialokasikan untuk program relaksasi, subsidi bunga kredit usaha rakyat, serta program-program pemulihan ekonomi lainnya.
"Upaya mengungkit perekonomian melalui koperasi dan UMKM membutuhkan kerja sama pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta, serta dilakukan melaului banyak pendekatan," tutur pria yang biasa disapa Gus AMI ini.
Pendekatan yang dilakukan, kata Ami, tidak cukup dengan bantuan pembiayaan saja. Dibutuhkan langkah yang komprehensif dan kebijakan yang tepat untuk dapat memanfaatkan dana yang cukup besar tersebut sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi.
“Pemerintah diharapkan membuat skema yang matang untuk membuka pemasaran dan pendampingan terhadap pelaku UMKM. Hal ini yang paling utama karena dapat mengatasi lesunya permintaan. Pemerintah daerah diharapkan bisa membuat kebijakan terobosan yang bisa mengatur pemasaran dan sirkusi atau distribusi barang dari pelaku-pelaku UMKM," tuturnya.
Di sisi lain, kata mantan Menakertrans ini, pasar-pasar tradisional juga dapat difungsikan kembali dengan protokol Covid-19 yang ketat. Sehingga aktivitas ekonomi tidak menimbulkan penambahan jumlah orang yang terpapar.
"Hal ini mendesak diselesaikan untuk menggerakkan perekonomian," katanya. (Baca juga: Pimpinan DPR dan Komisi III Segera Rakor soal RDP Djoko Tjandra )
Menurut Muhaimin, dalam kondisi krisis multidimensi saat ini, dibutuhkan sinergitas dengan semua komponen. Tidak terkecuali para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
"UMKM adalah sektor yang patut diberi perhatian lebih karena mereka menyangga perekonomian Indonesia dengan serapan pekerja lebih dari 113 juta orang atau setara dengan 93,88% dari total tenaga kerja," tuturnya, di Jakarta, Senin (27/7/2020).
Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan, anggaran Program PEN bagi koperasi dan UMKM saat ini mencapai Rp123 triliun. Dana itu dialokasikan untuk program relaksasi, subsidi bunga kredit usaha rakyat, serta program-program pemulihan ekonomi lainnya.
"Upaya mengungkit perekonomian melalui koperasi dan UMKM membutuhkan kerja sama pemerintah, pemerintah daerah, dan swasta, serta dilakukan melaului banyak pendekatan," tutur pria yang biasa disapa Gus AMI ini.
Pendekatan yang dilakukan, kata Ami, tidak cukup dengan bantuan pembiayaan saja. Dibutuhkan langkah yang komprehensif dan kebijakan yang tepat untuk dapat memanfaatkan dana yang cukup besar tersebut sehingga berdampak terhadap peningkatan ekonomi.
“Pemerintah diharapkan membuat skema yang matang untuk membuka pemasaran dan pendampingan terhadap pelaku UMKM. Hal ini yang paling utama karena dapat mengatasi lesunya permintaan. Pemerintah daerah diharapkan bisa membuat kebijakan terobosan yang bisa mengatur pemasaran dan sirkusi atau distribusi barang dari pelaku-pelaku UMKM," tuturnya.
Di sisi lain, kata mantan Menakertrans ini, pasar-pasar tradisional juga dapat difungsikan kembali dengan protokol Covid-19 yang ketat. Sehingga aktivitas ekonomi tidak menimbulkan penambahan jumlah orang yang terpapar.
"Hal ini mendesak diselesaikan untuk menggerakkan perekonomian," katanya. (Baca juga: Pimpinan DPR dan Komisi III Segera Rakor soal RDP Djoko Tjandra )
tulis komentar anda