Plus Minus AHY dan Yenny Wahid Jadi Cawapres Anies Baswedan
Senin, 03 Juli 2023 - 10:31 WIB
JAKARTA - Terdapat dua nama yang disebut sebagai kandidat kuat calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan . Mereka adalah Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY ) dan putri Presiden ke-4 RI Abdurahman Wahid (Gus Dur), Zannuba Ariffah Chafsoh atau akrab disapa Yenny Wahid.
Terkait hal ini, Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan menilai bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menjadi cawapres Anies. "Di poros Koalisi Perubahan, saya kira yang menguat tinggal AHY dan Yenny Wahid. Dua kandidat cawapres tersebut tentu punya plus minus," kata Yusak saat dihubungi, Senin (3/7/2023).
Yusak menjelaskan, AHY sebagai Ketum Demokrat memiliki mesin politik yang akan hidup dan bergerak jika AHY menjadi cawapres. Sedangkan Yenny tidak memiliki mesin parpol, tapi sangat dikenal di kalangan Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU) khususnya para Gusdurian.
"Mesin politik Demokrat akan hidup dan bekerja jika AHY menjadi cawapres," ujarya.
Tetapi, menurut Yusak, karena Anies bukan kader parpol, maka lebih baik Anies menggandeng AHY yang memiliki mesin parpol. "Dukungan parpol pascapemilu juga diperlukan jika Anies terpilih karena pemerintahan akan berjalan stabil," terang Yusak.
Namun, Dekan FISIP Universitas Sutomo ini menambahkan, bursa cawapres masih sangat dinamis, tetapi potensi kawin dengan capres sudah mulai terlihat. “Satu bulan sebelum pendaftaran capres-cawapres saya kira akan mulai mengerucut petanya," tandasnya.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
Terkait hal ini, Pengamat Politik Citra Institute Yusak Farchan menilai bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan untuk menjadi cawapres Anies. "Di poros Koalisi Perubahan, saya kira yang menguat tinggal AHY dan Yenny Wahid. Dua kandidat cawapres tersebut tentu punya plus minus," kata Yusak saat dihubungi, Senin (3/7/2023).
Yusak menjelaskan, AHY sebagai Ketum Demokrat memiliki mesin politik yang akan hidup dan bergerak jika AHY menjadi cawapres. Sedangkan Yenny tidak memiliki mesin parpol, tapi sangat dikenal di kalangan Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU) khususnya para Gusdurian.
"Mesin politik Demokrat akan hidup dan bekerja jika AHY menjadi cawapres," ujarya.
Tetapi, menurut Yusak, karena Anies bukan kader parpol, maka lebih baik Anies menggandeng AHY yang memiliki mesin parpol. "Dukungan parpol pascapemilu juga diperlukan jika Anies terpilih karena pemerintahan akan berjalan stabil," terang Yusak.
Namun, Dekan FISIP Universitas Sutomo ini menambahkan, bursa cawapres masih sangat dinamis, tetapi potensi kawin dengan capres sudah mulai terlihat. “Satu bulan sebelum pendaftaran capres-cawapres saya kira akan mulai mengerucut petanya," tandasnya.
Lihat Juga: Nah Lho! Muncul Deklarasi Partai Perubahan Tanpa Keterlibatan Anies Baswedan, Bikinan Siapa?
(rca)
tulis komentar anda