10 Alumni Sekolah Perwira TNI Berkarier Moncer, Nomor 2 Tembus Jenderal Bintang 3
Minggu, 18 Juni 2023 - 06:00 WIB
JAKARTA - Selain Akademi Militer, Sekolah Perwira Prajurit Karier TNI atau Sepa PK TNI merupakan salah satu jalur penerimaan prajurit TNI. Berbeda dari akademi yang menggodok lulusan SMA atau jenjang pendidikan sederajat, Sekolah Perwira menjadi kawah candradimuka lulusan D4 dan S1 perguruan tinggi.
Kendati kerap dianggap sebagai jalur penerimaan kelas II, beberapa alumni sekolah perwira TNI mampu membuktikan kemampuan dan prestasi sehingga bisa menembus pangkat bintang alias jenderal.
Foto/mahkamahagung
Dia adalah Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung RI. Jenderal kelahiran Bandung, 1 Januari 1955 dilantik menjadi Hakim Agung Sejak 11 Maret 2013 dan menjabat sebagai Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung sejak 9 Oktober 2018.
Beberapa jabatan penting yang pernah dijabat antara lain Panitera Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta, Kepala Hukum Kostrad, Kepala Hukum Kodam Siliwangi, Kepala Pengadilan Militer II-09 Bandung, Kepala Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya, Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, dan Kepala Pengadilan Militer Utama Jakarta.
Foto/wikipedia
Namanya sangat terkenal sebagai dokter di lingkungan TNI, khususnya Angkatan Darat. Jenderal kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini adalah alumnus Sepa TNI 1990. Terawan merupakan perwira karier dengan pangkat tertinggi di TNI.
Dia diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresidenan serta sempat ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Jokowi.
Foto/wikipedia
Jenderal kelahiran Maret 1967 ini menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Militer sejak 31 Mei 2023. Sebelumnya, lulusan Sepa PK TNI tahun 1992 pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI dan menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan.
Foto/istimewa
Djoko Setiadi adalah Kepala Lembaga Sandi Negara periode 2011-2018 dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara periode 2018-2019. Dia lulus Sekolah Perwira TNI pada 1981. Djoko pernah bertugas di Turki selama 4,5 tahun ketika berkecamuk Perang Teluk.
Kendati kerap dianggap sebagai jalur penerimaan kelas II, beberapa alumni sekolah perwira TNI mampu membuktikan kemampuan dan prestasi sehingga bisa menembus pangkat bintang alias jenderal.
10 Jenderal TNI Alumni Sekolah Perwira
Berikut sepuluh alumni sekolah perwira TNI yang sukses meniti karier:1. Mayor Jenderal TNI (Purn) Burhan Dahlan
Foto/mahkamahagung
Dia adalah Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung RI. Jenderal kelahiran Bandung, 1 Januari 1955 dilantik menjadi Hakim Agung Sejak 11 Maret 2013 dan menjabat sebagai Ketua Kamar Militer Mahkamah Agung sejak 9 Oktober 2018.
Beberapa jabatan penting yang pernah dijabat antara lain Panitera Mahkamah Militer Tinggi II Jakarta, Kepala Hukum Kostrad, Kepala Hukum Kodam Siliwangi, Kepala Pengadilan Militer II-09 Bandung, Kepala Pengadilan Militer Tinggi III Surabaya, Kepala Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, dan Kepala Pengadilan Militer Utama Jakarta.
2. Letnan Jenderal TNI (Purn) Terawan Agus Putranto
Foto/wikipedia
Namanya sangat terkenal sebagai dokter di lingkungan TNI, khususnya Angkatan Darat. Jenderal kelahiran Yogyakarta, 5 Agustus 1964 ini adalah alumnus Sepa TNI 1990. Terawan merupakan perwira karier dengan pangkat tertinggi di TNI.
Dia diketahui pernah menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto dan Ketua Tim Dokter Kepresidenan serta sempat ditunjuk menjadi Menteri Kesehatan oleh Presiden Jokowi.
3. Mayor Jenderal TNI Wahyoedho Indrajit
Foto/wikipedia
Jenderal kelahiran Maret 1967 ini menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Militer sejak 31 Mei 2023. Sebelumnya, lulusan Sepa PK TNI tahun 1992 pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pembinaan Hukum TNI dan menjadi dosen tetap Universitas Pertahanan.
4. Mayor Jenderal TNI (Purn) Djoko Setiadi
Foto/istimewa
Djoko Setiadi adalah Kepala Lembaga Sandi Negara periode 2011-2018 dan Kepala Badan Siber dan Sandi Negara periode 2018-2019. Dia lulus Sekolah Perwira TNI pada 1981. Djoko pernah bertugas di Turki selama 4,5 tahun ketika berkecamuk Perang Teluk.
tulis komentar anda