Anas Ubaningrum Sebut Tak Perlu Bunuh Kesempatan Seseorang di Pilpres 2024
Minggu, 21 Mei 2023 - 22:57 WIB
JAKARTA - Kendati membatasi diri, Anas Urbaningrum tak bisa lepas dari politik. Saat memberikan sambutan pada Halalbihalal dan Silaturahmi Nasional Jaringan Indonesia (Jari), Anas sedikit mengomentari situasi politik nasioinal.
Menurut dia, pemilu nanti harus menjadi ajang kompetisi yang sehat. "Pilpres tidak ada yang perlu dimatikan peluangnya, tidak ada yang perlu dibunuh kesempatan politiknya, dibunuh di tengah jalan, apalagi belum jalan," ujar Anas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023).
Anas mengatakan dulu ada upaya untuk mematikan peluang seseorang dalam kontestasi pemilu. Namun dia tidak melihat adanya tanda-tanda upaya yang sama pada saat ini.
Dia hanya melihat pembentukan-pembentukan koalisi guna mensimulasikan pasangan-pasangan yang mungkin akan berlaga di Pilpres 2024. Itu pun sampai sekarang belum jelas.
"Yang terjadi adalah tarik menarik pembentukan koalisi, dan upaya untuk mensimulasi pasangan-pasangan. Mensimulasi pasangan yang paling mungkin, yang sampai sekarang belum jelas, baru para bakal, belum ada status yang definitif capres dan cawapres," tutur ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia ini..
Anas menambahkan, sejatinya dalam kondisi saat ini, upaya untuk mematikan peluang seseorang dalam kontesasi politik tidaklah sulit dilakukan. Namun itu tak terjadi dan tak dilakukan lantaran masih berkompetisi.
Menurut dia, pemilu nanti harus menjadi ajang kompetisi yang sehat. "Pilpres tidak ada yang perlu dimatikan peluangnya, tidak ada yang perlu dibunuh kesempatan politiknya, dibunuh di tengah jalan, apalagi belum jalan," ujar Anas di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Minggu (21/5/2023).
Anas mengatakan dulu ada upaya untuk mematikan peluang seseorang dalam kontestasi pemilu. Namun dia tidak melihat adanya tanda-tanda upaya yang sama pada saat ini.
Dia hanya melihat pembentukan-pembentukan koalisi guna mensimulasikan pasangan-pasangan yang mungkin akan berlaga di Pilpres 2024. Itu pun sampai sekarang belum jelas.
"Yang terjadi adalah tarik menarik pembentukan koalisi, dan upaya untuk mensimulasi pasangan-pasangan. Mensimulasi pasangan yang paling mungkin, yang sampai sekarang belum jelas, baru para bakal, belum ada status yang definitif capres dan cawapres," tutur ketua Presidium Perhimpunan Pergerakan Indonesia ini..
Anas menambahkan, sejatinya dalam kondisi saat ini, upaya untuk mematikan peluang seseorang dalam kontesasi politik tidaklah sulit dilakukan. Namun itu tak terjadi dan tak dilakukan lantaran masih berkompetisi.
(muh)
tulis komentar anda