LSI Denny JA: Airlangga Raih Indeks Cawapres Tertinggi
Jum'at, 19 Mei 2023 - 20:41 WIB
Kedua, di pemilih kantong pedesaan, Prabowo Subianto unggul dibanding Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Pada pemilih desa, dukungan terhadap Prabowo mencapai 34,8%, Ganjar Pranowo 31,2%, dan Anies Baswedan 18,3%. Sementara pada pemilih yang tinggal di perkotaan, Ganjar Pranowo mengungguli Prabowo dan Anies.
Ketiga, pada pemilih muda dan lansia, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saling mengalahkan. Di pemilih muda di bawah 40 tahun maupun pemilih 40-49 tahun, Prabowo mengungguli Ganjar. Sementara di pemilih usia lansia, Ganjar Pranowo memperoleh dukungan 38,3%, Prabowo Subianto 33%, dan Anies Baswedan 17,9%.
Keempat, kantong pemilih kelas ekonomi. Di pemilih wong cilik, Prabowo Subianto memperoleh dukungan sebesar 34,8%, sedangkan Ganjar Pranowo 33,0%. Sementara di pemilih ekonomi mapan, Prabowo bersaing ketat dengan Anies dengan sama-sama memperoleh dukungan 31,7%. Di kelas ekonomi menengah, Prabowo unggul atas Ganjar maupun Anies.
Kelima, kantong pemilih kelompok terdidik. Di kantong pemilih terdidik yang tamat D3 ke atas, Anies Baswedan memperoleh dukungan sebesar 33,7%, Ganjar Pranowo 27,2%, dan Prabowo Subianto 25,6%. Namun di pemilih berpendidikan rendah, Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies.
Keenam, pada pemilih perempuan, Ganjar Pranowo memperoleh dukungan sebesar 30,6%, Prabowo Subianto 27,6%, dan Anies Baswedan 21,5%. Sementara di pemilih laki-laki, Prabowo unggul dibanding Ganjar dan Anies.
Survei terbaru LSI Denny JA dilaksanakan pada periode 3-14 Mei 2023 dengan metodologi multi-stage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error sebesar 2,9%.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, dan focus group discussion.
Adjie menambahkan, sembilan bulan sebelum Pilpres 2024, peluang Prabowo Subianto untuk memenangkan pesta demokrasi lima tahunan lebih besar ketimbang peluangnya pada Pilpres 2014 dan 2019. Pasalnya, meski Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adalah tokoh populer, mereka belum sekuat Presiden Jokowi yang saat itu menjadi kompetitor Prabowo Subianto. Bahkan, lebih mudah bagi Prabowo Subianto mengalahkan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan ketimbang mengalahkan Presiden Jokowi di zamannya.
LSI Denny JA menyebut lagu yang acap dinyanyikan Elvis Presley berjudul "It’s Now or Never" berlalu untuk Prabowo. Dia mengatakan, sejak Konvensi Partai Golkar untuk Presiden pada 2004, Prabowo Subianto sudah hadir. Hingga pada Pilpres 2009 menjadi cawapres, serta pada Pilpres 2014 dan 2019 sebagai capres.
"It is now. Hanya sekaranglah kesempatan terakhir Prabowo untuk terpilih sebagai Presiden RI. Kondisi ini memberikan semangat ekstra kepada Prabowo," kata Adjie.
Ketiga, pada pemilih muda dan lansia, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saling mengalahkan. Di pemilih muda di bawah 40 tahun maupun pemilih 40-49 tahun, Prabowo mengungguli Ganjar. Sementara di pemilih usia lansia, Ganjar Pranowo memperoleh dukungan 38,3%, Prabowo Subianto 33%, dan Anies Baswedan 17,9%.
Keempat, kantong pemilih kelas ekonomi. Di pemilih wong cilik, Prabowo Subianto memperoleh dukungan sebesar 34,8%, sedangkan Ganjar Pranowo 33,0%. Sementara di pemilih ekonomi mapan, Prabowo bersaing ketat dengan Anies dengan sama-sama memperoleh dukungan 31,7%. Di kelas ekonomi menengah, Prabowo unggul atas Ganjar maupun Anies.
Kelima, kantong pemilih kelompok terdidik. Di kantong pemilih terdidik yang tamat D3 ke atas, Anies Baswedan memperoleh dukungan sebesar 33,7%, Ganjar Pranowo 27,2%, dan Prabowo Subianto 25,6%. Namun di pemilih berpendidikan rendah, Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies.
Keenam, pada pemilih perempuan, Ganjar Pranowo memperoleh dukungan sebesar 30,6%, Prabowo Subianto 27,6%, dan Anies Baswedan 21,5%. Sementara di pemilih laki-laki, Prabowo unggul dibanding Ganjar dan Anies.
Survei terbaru LSI Denny JA dilaksanakan pada periode 3-14 Mei 2023 dengan metodologi multi-stage random sampling. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1.200 responden di seluruh Indonesia dengan margin of error sebesar 2,9%.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, dan focus group discussion.
Adjie menambahkan, sembilan bulan sebelum Pilpres 2024, peluang Prabowo Subianto untuk memenangkan pesta demokrasi lima tahunan lebih besar ketimbang peluangnya pada Pilpres 2014 dan 2019. Pasalnya, meski Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan adalah tokoh populer, mereka belum sekuat Presiden Jokowi yang saat itu menjadi kompetitor Prabowo Subianto. Bahkan, lebih mudah bagi Prabowo Subianto mengalahkan Ganjar Pranowo atau Anies Baswedan ketimbang mengalahkan Presiden Jokowi di zamannya.
LSI Denny JA menyebut lagu yang acap dinyanyikan Elvis Presley berjudul "It’s Now or Never" berlalu untuk Prabowo. Dia mengatakan, sejak Konvensi Partai Golkar untuk Presiden pada 2004, Prabowo Subianto sudah hadir. Hingga pada Pilpres 2009 menjadi cawapres, serta pada Pilpres 2014 dan 2019 sebagai capres.
"It is now. Hanya sekaranglah kesempatan terakhir Prabowo untuk terpilih sebagai Presiden RI. Kondisi ini memberikan semangat ekstra kepada Prabowo," kata Adjie.
tulis komentar anda