Susah Cari Caleg, Partai Gelora Sebut Biangnya Isu Sistem Proporsional Tertutup
Senin, 15 Mei 2023 - 07:35 WIB
JAKARTA - Partai Gelora mengungkapkan isu sistem proporsional tertutup yang mungkin diterapkan pada Pemilu 2024 mempengaruhi minat orang untuk mendaftar sebagai calon legislatif (caleg). Ini diketahui selama masa menjelang pendaftaran caeg.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq mengaku sempat kewalahan menyakinkan masyarakat agar mendaftar caleg melalui Partai Gelora. Ini pula yang membuat Partai Gelora harus menunda pendaftaran ke KPU dari Sabtu (13/5/2023) ke Minggu (14/5/2023).
"Isu perubahan sistem proporsional terbuka menjadi tertutup selama empat bulan ini, mempengaruhi minat orang untuk mendaftar sebagai caleg, terutama di kota/kabupaten," kata Mahfudz dalam keterangan yang dikutip Senin (15/5/2023).
Mahfudz merasa bersyukur, Partai Gelora dapat meyakinkan warga. Ia mengklaim ada kenaikan pendaftaran bacaleg sebesar 40% setelah diyakinkan sistem pemilu masih menerapkan sistem proporsional terbuka.
"Nah, perlu kami sampaikan bahwa dalam satu minggu terakhir ini ada fenomena yang mengejutkan, karena ada lonjakan calon anggota dewan yang daftar sampai 40 persen. Penyebabnya, adalah ketika kami ajak taruhan, bahwa pemilu legislatif, Insya Allah masih sistemnya proporsional terbuka, baru mereka berbondong-bondong daftar," ungkap Mahfuz.
Mahfudz pun berharap, agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat menolak gugatan sistem proporsional pemilu dan menguatkan penerapan pemilu sistem coblos caleg.
"Kami dari Partai Gelora sangat berkeinginan dan berharap agar sistem proposional terbuka ini tetap seperti sekarang ini untuk pemilu 2024. Jadi ini sebenarnya taruhan yang berbahaya bagi kami, karena harus diiringi dengan doa setiap malam agar tidak ada putusan MK yang mengubah ini," ucapnya.
Sebagai informasi, Partai Gelora telah mendaftarkan 15.587 bacaleg dari 19.962 kursi yang tersedia. Jumlah itu terdiri dari bacaleg semua daerah pemilihan (dapil) DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kota/kabupaten se-Indonesia.
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta pun dikabarkan tidak maju sebagai caleg, karena berkomitmen untuk memenangkan Pemilu 2024 dan lolos ke Senayan. Berbeda dengan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, yang maju melakui Dapil NTB I.
Sekretaris Jenderal Partai Gelora Mahfudz Siddiq mengaku sempat kewalahan menyakinkan masyarakat agar mendaftar caleg melalui Partai Gelora. Ini pula yang membuat Partai Gelora harus menunda pendaftaran ke KPU dari Sabtu (13/5/2023) ke Minggu (14/5/2023).
"Isu perubahan sistem proporsional terbuka menjadi tertutup selama empat bulan ini, mempengaruhi minat orang untuk mendaftar sebagai caleg, terutama di kota/kabupaten," kata Mahfudz dalam keterangan yang dikutip Senin (15/5/2023).
Mahfudz merasa bersyukur, Partai Gelora dapat meyakinkan warga. Ia mengklaim ada kenaikan pendaftaran bacaleg sebesar 40% setelah diyakinkan sistem pemilu masih menerapkan sistem proporsional terbuka.
"Nah, perlu kami sampaikan bahwa dalam satu minggu terakhir ini ada fenomena yang mengejutkan, karena ada lonjakan calon anggota dewan yang daftar sampai 40 persen. Penyebabnya, adalah ketika kami ajak taruhan, bahwa pemilu legislatif, Insya Allah masih sistemnya proporsional terbuka, baru mereka berbondong-bondong daftar," ungkap Mahfuz.
Mahfudz pun berharap, agar Mahkamah Konstitusi (MK) dapat menolak gugatan sistem proporsional pemilu dan menguatkan penerapan pemilu sistem coblos caleg.
"Kami dari Partai Gelora sangat berkeinginan dan berharap agar sistem proposional terbuka ini tetap seperti sekarang ini untuk pemilu 2024. Jadi ini sebenarnya taruhan yang berbahaya bagi kami, karena harus diiringi dengan doa setiap malam agar tidak ada putusan MK yang mengubah ini," ucapnya.
Sebagai informasi, Partai Gelora telah mendaftarkan 15.587 bacaleg dari 19.962 kursi yang tersedia. Jumlah itu terdiri dari bacaleg semua daerah pemilihan (dapil) DPR RI, DPRD provinsi dan DPRD kota/kabupaten se-Indonesia.
Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta pun dikabarkan tidak maju sebagai caleg, karena berkomitmen untuk memenangkan Pemilu 2024 dan lolos ke Senayan. Berbeda dengan Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah, yang maju melakui Dapil NTB I.
(muh)
tulis komentar anda