SMRC: Mayoritas Publik Percaya Ganjar Lanjutkan Program Jokowi
Selasa, 09 Mei 2023 - 14:27 WIB
JAKARTA - Masyarakat memiliki persepsi berbeda-beda terhadap tiga bakal calon presiden (capres) 2024. Ganjar Pranowo dipercaya akan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi), Anies Baswedan dianggap akan mengubah kebijakan pemerintahan saat ini, sedangkan persepsi publik terbelah kepada Prabowo Subianto dalam isu ini.
Hal ini merupakan temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan; Persepsi Pemilih Kritis pada awal Mei 2023. Hasil survei menunjukkan, sebanyak 58% menilai menilai Ganjar akan melanjutkan program Jokowi, sedangkan yang menyatakan dia akan mengubah hanya 22%. Masih ada 19% yang belum menjawab.
Hal sebaliknya ditemukan pada Anies Baswedan. Sebanyak 47% publik mempersepsi Anies akan mengubah kebijakan Jokowi jika terpilih menjadi presiden. Sementara yang menyatakan akan melanjutkan hanya 27%, dan belum jawab 26%.
"Sementara penilaian publik pada Prabowo terbelah, sebanyak 36% menyatakan dia akan melanjutkan dan 39% menilai dia akan mengubah program pemerintahan Jokowi. Sisanya, 25% belum menjawab," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis melalui kanal YouTube SMRC TV, Selasa (9/5/2023).
Deni menunjukkan, persepsi pemilih kritis terhadap ketiga tokoh itu konsisten dalam 2 kali survei (April 2023 dan Mei 2023). Ganjar, kata Deni, secara konsisten lebih banyak dinilai akan melanjutkan, sebaliknya Anies lebih banyak dinilai akan mengubah program Presiden Jokowi. Sementara itu Prabowo dipersepsikan berada di tengah posisi keduanya.
"Di mata pemilih, keberlanjutan vs perubahan lebih merupakan pertarungan antara Ganjar dengan Anies," ujarnya.
Deni menjelaskan, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone, sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 2-5 Mei 2023.
Hal ini merupakan temuan survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk Keberlanjutan vs Perubahan; Persepsi Pemilih Kritis pada awal Mei 2023. Hasil survei menunjukkan, sebanyak 58% menilai menilai Ganjar akan melanjutkan program Jokowi, sedangkan yang menyatakan dia akan mengubah hanya 22%. Masih ada 19% yang belum menjawab.
Hal sebaliknya ditemukan pada Anies Baswedan. Sebanyak 47% publik mempersepsi Anies akan mengubah kebijakan Jokowi jika terpilih menjadi presiden. Sementara yang menyatakan akan melanjutkan hanya 27%, dan belum jawab 26%.
"Sementara penilaian publik pada Prabowo terbelah, sebanyak 36% menyatakan dia akan melanjutkan dan 39% menilai dia akan mengubah program pemerintahan Jokowi. Sisanya, 25% belum menjawab," kata Direktur Riset SMRC Deni Irvani dalam rilis melalui kanal YouTube SMRC TV, Selasa (9/5/2023).
Deni menunjukkan, persepsi pemilih kritis terhadap ketiga tokoh itu konsisten dalam 2 kali survei (April 2023 dan Mei 2023). Ganjar, kata Deni, secara konsisten lebih banyak dinilai akan melanjutkan, sebaliknya Anies lebih banyak dinilai akan mengubah program Presiden Jokowi. Sementara itu Prabowo dipersepsikan berada di tengah posisi keduanya.
"Di mata pemilih, keberlanjutan vs perubahan lebih merupakan pertarungan antara Ganjar dengan Anies," ujarnya.
Deni menjelaskan, pemilih kritis adalah pemilih yang punya akses ke sumber-sumber informasi sosial-politik secara lebih baik karena mereka memiliki telepon atau cellphone, sehingga bisa mengakses internet untuk mengetahui dan bersikap terhadap berita-berita sosial-politik. Mereka umumnya adalah pemilih kelas menengah bawah ke kelas atas, lebih berpendidikan, dan cenderung tinggal di perkotaan. Mereka juga cenderung lebih bisa memengaruhi opini kelompok pemilih di bawahnya. Total pemilih kritis ini secara nasional diperkirakan 80%.
Pemilihan sampel dalam survei ini dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak. Dengan teknik RDD sampel sebanyak 925 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.
Margin of error survei diperkirakan ±3.3% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling. Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih. Survei terakhir dilakukan pada 2-5 Mei 2023.
(abd)
tulis komentar anda